Kartu Merah Langsung atau Akumulasi Tak Bisa Tampil di Final PJS

Piala Jenderal Sudirman tampilkan duel Mitra Kukar vs Semen Padang pada Minggu (24/1/2016) malam di SUGBK.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Jan 2016, 11:50 WIB
Mitra kukar vs Semen Padang (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta: CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, menjelaskan tentang pemutihan kartu di babak final Piala Jenderal Sudirman yang mempertemukan Semen Padang kontra Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016).

Baca Juga

  • Bocor, Martial Dibeli MU Rp 1,2 Triliun!
  • Pakaian Tak 'Berfungsi', Pegulat Wanita Pamer Tubuh Seksi
  • 'Messi Kantong Keresek' Bakal Ikuti Jejak Martunis?

Dia menegaskan tidak ada pemutihan kartu merah di partai final. Regulasi ini diterapkannya untuk menjaga kualitas pertandingan.

"Kartu merah, baik itu terkena secara langsung atau melalui dua kartu kuning di satu leg babak semifinal, tidak akan diputihkan. Pemain yang terkena kartu merah bisa datang di final, tapi duduk di tribun," ucap Hasani di Jakarta.

Itu artinya, Semen Padang tidak akan diperkuat Hendra Bayauw, sementara Mitra Kukar tidak bisa menurunkan Bayu Pradana. Keduanya mendapat dua kartu kuning dalam satu pertandingan atau kartu merah tidak langsung di babak semifinal.

Lebih lanjut, Hasani menjelaskan, pemutihan kartu di final Piala Jenderal Sudirman hanya berlaku untuk kartu kuning.

"Artinya jika ada pemain mendapatkan kartu kuning di semifinal leg pertama dan leg kedua yang seharusnya akumulasi di laga berikutnya, berarti tetap boleh bermain saat final," ia menjelaskan.

Partai final Piala Jenderal Sudirman juga dimeriahkan dua band papan atas Indonesia, yakni Noah dan Slank. Keduanya kemungkinan besar bakal berkolaborasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya