Liputan6.com, New York- Antibiotik merupakan obat untuk melawan bakteri. Namun faktanya, dokter meresepkan antibakteri sekitar terhadap 75 persen pasien yang sakit batuk, bersin, dan hidung meler akibiat infeksi pernapasan. Padahal sebagian besar flu dan pilek disebabkan oleh virus. Dan antibiotik tidak efektif melawan virus.
Baca Juga
Advertisement
Memang ada tes untuk mengetahui apakah bakteri atau virus yang menyebabkan sakit. Namun membutuhkan waktu untuk mengetahuinya antara satu hingga tiga hari. Hal ini tidak membantu bagi orang yang mencari pertolongan segera.
Harapan ketepatan pemberian antibiotik bisa kita letakkan terhadap dokter Efraim Tsalik dari Duke University dan rekan-reakannya. Dalam Science Translational Medicine mereka menjelaskan dengan beberapa tetes darah dalam hitungan jam bisa mengetahui penyebab penyakit karena bakteri atau virus.
Tes darah ini masih dalam tahap pengembangan awal. Jika sudah mencapai tahap sempurna tentu saja bisa membantu dokter membuat keputusan tepat ketika merespkan antibiotik. "Tes darah ini bisa membantu dokter mengambil keputusan tepat ketika meresepkan antibiotik," terang Tsalik seperti dikutip laman Time, Kamis (21/6/2016).
Jika sudah sempurna, bisa mencegah penggunaan antibiotik yang tidak tepat sehingga memicu masalah besar yakni resistensi antibiotik.