Liputan6.com, Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak akan mengurangi kuota penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono mengatakan, IPB tetap mengalokasikan kuota 60 persen penerimaan mahasiswa baru dari jalur SNMPTN, meskipun Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dikti) mengurangi kuota menjadi 40 persen.
Alasannya,IPB masihmemercayai sistem penerimaan mahasiswa baru dengan pertimbangan nilai rapor. Disamping itu,IPB juga telah memiliki sistem peringkat riwayat akademik dengan sejumlah sekolah yang disusun sejak 30 tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Semua riwayat akademik sekolah ada di situ, jadi kami bisa tahu mana sekolah yang memanipulasi nilai rapor siswanya dan mana yang tidak," ucap Yonny saat Sosialisasi (SNMPTN) di Gedung Graha Widya Wisuda IPB Dramaga, Bogor, Kamis (21/1/2016).
IPB akan menerima sebanyak 3.700 mahasiswa baru. 60 persen dari jalur SNMPTN, sisanya melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) serta Ujian Mandiri (UM).
"Jumlah penerimaan mahasiswa tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 3.700 mahasiswa. Begitu juga kuota jalur SNMPTN tidak banyak berubah antara 50-60 persen," kata dia.
Menurut dia, panitia SNMPTN nantinya akan menerapkan sistem pemeringkatan berdasarkan akreditasi sekolah. Sekolah dengan akreditasi A bisa mendaftarkan 75 persen siswa terbaiknnya, sekolah dengan akreditasi B sebanyak 50 persen siswa terbaik, dan sekolah dengan akreditasi C mendaftarkan sebanyak 20 persen siswa terbaiknya.
Lebih lanjut dikatakan Yonny, banyak pihak sekolah yang merekayasa dan memanipulasi nilai rapor, membuat sejumlah rektor di perguruan tinggi negeri sepakat untuk menurunkan kuota dari SNMPTN.
"Karena membuat mereka kecewa, jadi rektor di PTN sepakat menurunkan kuota. Memang harus ada pembelajaran supaya ngasih nilai tidak seenaknya," terang Yonny.
Bahkan pernah ada pihak sekolah mencantumkan nilai rapor siswanya 100 untuk sejumlah mata pelajaran. "Masa nilainya bisa sempurna," ucap Yonny.