Liputan6.com, California - Perkembangan teknologi di bidang otomotif saat ini berhasil menciptakan mobil otonomos atau mobil yang dapat berjalan secara otomatis. Pada faktanya, mobil otonomos yang ada saat ini masih bergantung pada pengemudi.
Sebagaimana diwartakan NYTimes, Elon Musk selaku Chief Executive Officer Tesla Motors menjelaskan jika mobil autopilot yang diluncurkannya hanya sedikit lebih baik ketimbang kemampuan manusia. Kemampuan canggih ini sebenarnya hanya dimaksudkan untuk membantu pengemudi melalui situasi lalu lintas yang cukup sulit atau parkir paralel.
Advertisement
Sesungguhnya saat ini mobil otonomos masihdalam tahap pengerjaan seperti yang dilakukan Google pada mobil 'gelembungnya'. Sementara itu, versi produksi mobil otonomos masih sekitar 10 tahun lagi. Model tersebutlah yang baru bisa digunakan mengangkut orang.
"Ini akan menjadi suatu perjalanan dan proses yang cukup panjang," ujar Xavier Mosquet, partner senior di Boston Consulting Group.
Demi mewujudkan mobil yang mampu berjalan secara otomatis, butuh banyak proses dan dana besar. Presiden Obama mengusulkan dana hingga US$ 4 juta pada tahun fiskal berikutnya untuk pengembangan mobil otonomos selama 10 tahun ke depan.
Untuk saat ini teknologi kemudi otomatis masih butuh pengawasan manusia karena fungsinya yang hanya sebagai asisten. Teknologi kemudi otomatis membantu pengemudi mengambil keputusan di saat darurat.
Ada keterbatasan tertentu, tergantung pada kondisi cuaca. Misalnya, jika Anda berada di salju berat atau hujan, tidak mungkin untuk memiliki otonomi mengemudi. "Kami harus memastikan kendaraan mengenalinya dan memberikan peringatan kepada pengemudi, "kata Tsuyoshi Yamaguchi, Wakil Presiden Eksekutif Renault-Nissan untuk Pengembangan Teknologi.