Studi: Seks Oral Tingkatkan Risiko Kanker

Sebuah penelitian menemukan, oral seks dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 22 Jan 2016, 18:00 WIB
Foto ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian menemukan, seks oral dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan. Ilmuwan bahkan menyebutkan, seks oral dapat meningkatkan risiko hingga 22 kali lipat terkena beberapa jenis kanker.

Seperti diberitakan The Sun, Jumat (22/1/2016), peneliti menemukan papillomavirus-16 (HPV-16) yang biasanya berhubungan dengan kanker serviks, ada di mulut dan tenggorokan melalui seks oral.

"HPV-16 juga merupakan penyebab tumor orofaringeal yang mempengaruhi bagian tengah tenggorokan, lidah, tonsil dan langit-langit lunak," ungkap peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan dalam JAMA Oncology.

Baca Juga

Menurut peneliti, studi ini melibatkan 97.000 orang dan menggunakan media obat kumur untuk mendeteksi kanker. Setelah empat tahun, sebanyak 132 kasus kanker dicatat.

Dr Ilir Agalliu, dari Albert Einstein College of Medicine, New York, mengatakan, kanker tenggorokan umumnya dipandang sebagai penyakit yang berhubungan dengan merokok dan minum alkohol tetapi baru-baru ini telah dikaitkan dengan HPV umum.

"HPV dapat menyebabkan kanker serviks, penis, anus, vagina atau mulut. Ada sekitar 15 strain virus yang dapat menyebabkan kanker serviks, HPV-16 yang paling umum," katanya.

Sebelumnya, bintang film Hollywood Michael Douglas mengatakan dia mengalami kanker tenggorokan karena HPV. Douglas pulih setelah menjalani perawatan kanker sejak 2010.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya