Ahok Ancam Pecat PNS Pulang Cepat Alasan Naik Bus Jemputan

Gubernur Ahok tidak mau lagi melihat PNS pulang sebelum waktunya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Jan 2016, 12:29 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pengoperasian bus antar-jemput pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta membuat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama kesal. Pria yang karib disapa Ahok itu curiga, bus ini dijadikan lahan korupsi.

Selain itu, kehadiran jemputan tersebut juga kerap dijadikan alasan bagi PNS untuk pulang lebih awal. Karena itu operasional bus-bus tersebut bakal dihentikan.

Ahok tidak mau lagi melihat PNS pulang sebelum waktunya. Dia meminta para pejabat memperhatikan betul bawahannya dan mencatat mereka yang kerap pulang cepat. Nama-nama yang dicatat tersebut lalu distafkan.

"Atasan sudah saya ingetin, kamu kalau lihat anak buahmu pulang cepat alasan naik bus, ya pecat dong, sudah staf, pindahin saja. Enggak mau juga," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah memberi kemudahan bagi para PNS untuk bertugas di lokasi yang dekat dengan rumah, dibanding harus kucing-kucingan seperti sekarang ini.

"Kalau yang saya lihat di sini, PNS tuh ya bukan suudzon, PNS nih yang biasa korup, yang males. Atau ada yang berpikir begini, kalau yang rajin mah biasa saja, kerja sampai mati juga enggak bisa dapat Rp 10 miliar, kalau bisa nilep Rp 10 miliar, kenapa enggak nilep sekarang, ketahuan dipecat enggak apa-apa, turun staf enggak apa-apa, tunggu saja gubernur ganti, naik lagi kok," tutur dia.

"Jadi memang birokrat puluhan tahun negeri ini punya masalah. Makanya mesti lakukan revolusi," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya