Liputan6.com, Jakarta Cinta dan nafsu benar-benar memiliki arti yang berbeda, dan kebanyakan orang mengartikan kedua kata ini memiliki makna yang saling berkaitan.
Menurut Judith Orloff, M.D, seorang penulis dari New York Times mengatakan, "Nafsu hanya berdasarkan ketertarikan fisik dan fantasi, namun kerap kali terjadi pada wujud nyata dari manusia," jelas Orloff dalam Psychology Today, dilansir dari Elite Daily, Jumat (22/01/2016). Artinya seseorang hanya merasakan nafsu ketika ia sedang berhadapan secara langsung.
Saat seseorang belum benar-benar bertemu secara langsung, maka makna cinta dan nafsu tidak dapat dinyatakan dalam sebuah hubungan.
Baca Juga
Advertisement
Psychology Today melaporkan perbedaan keduanya secara ilmiah. Nafsu akan mengaktifkan bagian otak yang mengarah pada keuntungan dan motivasi. Sedangkan cinta akan terhubung pada rasa peduli dan empati.
Seseorang yang merasakan cinta akan lebih peduli terhadap pasangannya dibanding diri sendiri. Cinta memberikan rasa tolerir lebih tinggi dibandingkan orang yang merasakan nafsu semata.
Dalam berhubungan seks seorang yang merasakan cinta akan lebih sering memandang wajah pasangan selama bercinta.
Sedangkan orang penuh dengan nafsu dalam bercinta cenderung menikmati dengan caranya sendiri dan jarang menatap wajah pasangannya.
Sebuah hubungan yang dilandaskan oleh cinta akan mengetahui apa kebutuhan pasangan dan selalu mencoba menciptakan perbincangan berisi tujuan hidup bersama. Namun hubungan dengan nafsu hanya menghasilkan perbincangan sia-sia.