Liputan6.com, Jakarta Polisi menembak mati Priyooza Wijaya alias Ade Badak (39), tersangka utama dalam pengeroyokan anggota polisi yang tengah mengungkap kejahatan narkotika di Berlan, Jakarta Timur. Tidak berhenti di situ, aparat pun mengejar para pelaku lainnya untuk diseret ke meja hijau.
Namun, polisi memberi dua pilihan kepada para pengeroyok anggota satuan narkoba dari Polsek Senen.
"Pilihannya, menyerahkan diri atau kami lakukan tindakan tegas," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Khrisna Murti melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Perwira menengah yang pernah berdinas di Markas PBB di New York AS ini mengatakan, pihaknya akan terus mengejar keterlibatan pelaku lainnya dalam pengeroyokan yang menewaskan Bripka Taufik dan seorang informan bernama Jefri atau Cibe.
"Yang lain akan kami kejar sampai lubang semut mana pun," tegas Khrisna.
Baca Juga
Advertisement
Ade Badak tewas diterjang 3 peluru aparat Kamis 21 Januari 2016, sekitar pukul 23.00 WIB. Petugas terpaksa menembak pelaku karena berupaya melawan petugas saat akan ditangkap.
Bripka Taufik tewas saat melakukan penggerebekan bandar narkoba di Kompleks Berlan, Jl Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Selasa 18 November 2016, bersama beberapa orang anggota lainnya. Mereka dikepung oleh belasan orang bersenjata tajam.
Taufik nekat menceburkan diri ke Sungai Ciliwung menyelamatkan diri dari keroyokan belasan orang yang diduga pelindung usaha si bandar narkoba. Jasad Taufik ditemukan di Sungai Ciliwung keesokan harinya dan langsung dievakuasi ke RS Polri, Kramatjati.