Ini Alasan Manusia Tak Pernah Bertemu Alien

Adanya kemungkinan kehidupan di planet lain tak pernah berkembang disebut jadi alasan manusia tak pernah bertemu bentuk kehidupan lain.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Jan 2016, 08:02 WIB
Ilustrasi Planet di Luar Tata Surya. Kredit: Deviantart/Extrasolar

Liputan6.com, Jakarta - Dengan jumlah bintang dan planet yang tak terhitung sampai saat ini, wajar apabila manusia berpikir bahwa ada kemungkinan kehidupan lain di alam semesta. Namun, nyatanya sampai saat ini manusia belum berhasil menemukan bukti adanya kehidupan lain di luar sana.

Menjawab pertanyaan tersebut, sepasang astrobiologi dari Australian National University, Aditya Chopra dan Charley Lineweaver, mengajukan sebuah jawaban.

Menurut mereka, salah satu alasan manusia tak pernah bertemu kehidupan lain karena banyak kehidupan yang cepat punah. Kehidupan tersebut punah sebelum benar-benar mengalami proses evolusi menjadi lebih baik.

"Tahap awal kehidupan merupakan sesuatu yang rapuh. Jadi, kami percaya bahwa jarang ada kehidupan yang cukup cepat untuk berkembang agar mampu bertahan hidup," tulis mereka, seperti dikutip dari laman CNET, Minggu (24/1/2016).

Lebih lanjut dijelaskan, ada beberapa faktor untuk mendukung sebuah kehidupan. Beberapa di antaranya adalah dukungan gas penghasil kehidupan, seperti air dan karbon dioksida untuk menjaga suhu tetap stabil.

Hipotesis yang diberi nama Gaian Bottleneck ini merupakan modifikasi dari sebuah solusi untuk pertanyaan yang sama bernama Great Filter. Kedua peneliti ini menuturkan bahwa banyak planet yang awalnya mendukung kehidupan, dapat seketika menjadi tak stabil.


Selanjutnya

Mereka mencontohkan beberapa planet seperti Venus, Bumi, dan Mars mungkin memiliki kondisi yang sama sekitar 4 miliar tahun lalu. Namun, ketika sudah ada benih kehidupan, keadaan planet-planet tersebut ternyata berubah.

Dalam sebuah kondisi tertentu, mungkin Venus berubah menjadi lebih panas sehingga sulit mendukung kehidupan. Mars kehilangan atmosfer dan kandungan air di planetnya. Oleh karena itu, kehidupan awal di planet itu sudah telanjur punah sebelum sempat berkembang.

Kondisi ini berbeda dengan Bumi yang nyatanya mampu mendukung berkembangnya sebuah kehidupan. Sebab, kehidupan yang ada di Bumi ternyata mampu mendukung terciptanya planet layak huni. Salah satunya adalah hadirnya oksigen di atmosfer yang dihasilkan oleh fotosintesis bakteri saat itu.

Namun, bukan berarti bahwa kemudian tidak ada kehidupan di planet tersebut. Hanya saja, dalam pandangan Gaian Bottleneck, kehidupan yang pernah ada di lokasi tersebut belum diketahui. Sebab, mungkin saja bukti kehidupan di planet-planet tersebut tidak muncul di permukaan.

"Salah satu prediksi menarik dari model Gaian Bottleneck adalah kebanyakan fosil di alam semesta berupa kehidupan mikroba, dan bukannya spesies bersel seperti dinosaurus atau manusia," pungkas Lineweaver.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya