Polisi Menduga Mafia Narkoba Berlan dan Tanah Tinggi Berkomplot

Hendro mengimbau 10 terduga pelaku lainnya menyerahkan diri, karena polisi sudah mengetahui lokasi-lokasi persembunyian mereka.

oleh Audrey Santoso diperbarui 22 Jan 2016, 21:59 WIB
Petugas berbincang dengan warga yang diduga bandar narkoba dan terlibat pengeroyokan di kampung Berlan, Jakarta, Kamis (21/1). Aparat gabungan lakukan penggeledahan dan mencari pelaku tersangka pengeroyokan di kampung Berlan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mendalami dugaan adanya kerja sama atau berkomplot antara mafia narkoba di Berlan, Matraman, Jakarta Timur dengan mafia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.

Hal ini dikarenakan adanya anggota kelompok massa yang mengeroyok anggota Satres Narkoba Jakarta Pusat di Berlan, tinggal di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Apalagi Johar Baru juga berpredikat daerah rawan narkoba.

"Dugaan pemain narkoba di sini (bekerja sama) dengan yang di Berlan akan kami dalami," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo di lokasi penyergapan di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).

Hendro mengatakan, sejauh ini sudah ada 2 dari 12 buron pengeroyok anggota Satres Narkoba Metro Jakarta Pusat yang dilumpuhkan aparat. Keduanya melakukan perlawanan sehingga ditembak mati petugas.

Ia mengimbau 10 terduga pelaku lainnya menyerahkan diri karena polisi di lapangan sudah mengetahui lokasi-lokasi persembunyian mereka.


"Kami sudah identifikasi (10 pelaku sisanya). Kita sudah tahu lokasinya, tinggal bergerak. Kita minta para pelaku untuk menyerahkan diri, karena cepat atau lambat kalian pasti tertangkap," tegas Hendro.

6 Anggota Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dan para informannya dikeroyok 15 orang karena menggeledah rumah bandar narkoba Oma Yola (51) di Berlan, Jalan Slamet Riyadi IV, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Senin 18 Januari lalu.

Akibatnya, Kasubdit Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Heriadi Prabowo terkena luka bacok. Anggotanya Bripka Taufik dan informannya Jefry alias Cibe juga tewas akibat melarikan diri, lompat dari lantai 2 rumah Oma Yola ke Sungai Ciliwung.

Jenazah keduanya ditemukan mengambang di Kali Jatibaru, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa 19 Januari 2016.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya