Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, Jumat 22 Januari 2016 malam, berperan sebagai penyedia senjata api. Lebih mengejutkannya, senjata api tersebut berasal dari hasil curian di Lapas Tangerang.
Dari tangan terduga Ronal alias Alfa, Densus 88 antiteror menyita sebanyak 9 pucuk senjata api jenis pistol.
"Tersangka berperan sebagai penyedia senjata api," kata Badrodin kepada Liputan6.com, Sabtu (23/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Saat disinggung asal mula pistol tersebut berasal dari Lapas Tangerang, orang nomor 1 di Korps Bhayangkara itu tidak membantah.
"Itu hasil curian dari Lapas," ujar Badrodin.
Dalam jumpa pers yang digelar Jumat 22 Januari 2013 malam, Badrodin memaparkan pengungkapan terkait sel teroris yang memberikan dukungan untuk kelompok teroris Santoso.
Pengungkapan yang dilakukan terhadap kelompok ini, Densus 88 menangkap 7 orang.
"7 orang ini terkait kepemilikan senjata api dan rencana melakukan amaliyah. Serta dukungan terhadap MIT (Majelis Mujahiddin Indonesia) pimpinan Santoso," beber Badrodin.