Liputan6.com, Manado - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) hingga kini masih memperbaiki instalasi darat penghubung kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Zeynep Sultan. Instalasi ini dihantam badai yang menyapu wilayah Sulut, Kamis 21 Januari lalu.
Sejauh ini, PLN bersama teknisi dari Turki terus melakukan perbaikan. Sementara menurut juru bicara PLN Suluttenggo, Dermawan Amir Uloli, petugas telah memperbaiki 2 titik tiang yang terangkat.
"Proses perbaikan 2 titik tiang (stuff) pada gantry darat, menggunakan bantuan peralatan crane untuk mengembalikan posisi tiang ke fondasi awal, pemasangan baut, pengelasan ditambah cor seluruh titik tiang yang ada," ucap Dermawan di Manado, Sabtu (23/1/2016).
Dermawan menjelaskan, instalasi yang dihantam badai itu adalah tower emergency yang digunakan hingga tower permanen selesai dibangun.
"Pembangunan tower permanen membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 6 minggu dan dilakukan langsung oleh tim dari Turki dengan dibantu mitra lokalnya. Saat ini sedang tahap persiapan pembuatan tapak towernya," beber dia.
Baca Juga
Advertisement
Tak pelak, kerusakan tower yang akan menyuplai aliran listrik dari kapal ke daratan Sulawesi ini membuat sejumlah warga kian khawatir bakal terjadi krisis berkepanjangan.
"Sudah genap sebulan kapal itu tiba di Sulut, krisis listrik belum teratasi. Apalagi kini towernya rusak, akan panjang lagi krisis ini," ujar Benny Kalalo, warga Manado.
Kondisi cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang mengakibatkan rusaknya fasilitas yang ada di gantry darat, yaitu dengan terangkatnya 2 titik kaki tiang (stuff) di sisi tower ERS yang terlepas dari fondasinya dan nyaris roboh pada Kamis 21 Januari lalu pukul 14.05 Wita.
Gantry darat adalah salah satu komponen utama yang dibangun sebagai media untuk menyalurkan listrik yang akan dihasilkan MVPP Zeynep Sultan ke jaringan transmisi 150 kV interkoneksi Sulawesi Utara dan Gorontalo.