VIDEO: Nasib Bocah Mantan Gafatar

Label aliran sesat untuk kelompok Gafatar tidak pernah mereka ketahui.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jan 2016, 07:30 WIB
Label aliran sesat untuk kelompok Gafatar tidak pernah mereka ketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Bernyanyi sambil menari. Kegiatan itulah yang dilakukan anak-anak eks Gafatar untuk menghibur diri. Beberapa waktu lalu, anak-anak tak berdosa ini menjadi korban tindakan brutal, ketika rumah rumah mereka dibakar dan keluarga mereka diusir di Kalimantan Barat. Mereka tidak pernah mengerti, Gafatar dinilai sebagai aliran sesat. Yang mereka tahu, mereka belajar dari alam.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (24/1/2016), bernyanyi dan menari ternyata tidak mampu menepis kesedihan mereka. Anak-anak ini pun ingin kembali ke rumahnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebenarnya masih mengkaji soal kesesatan kelompok Gafatar ini. Sekalipun ada indikasi sesat, tidak seharusnya masyarakat bertindak sendiri.

Tidak pernah ada kebaikan dalam perbuatan jahat. Pengusiran dan pembakaran rumah milik kelompok eks Gafatar bukanlah solusi dalam menyelesaikan kelompok yang dinilai sesat.

Aliran sesat sebaiknya dilaporkan pada penegak hukum. Begitu juga dengan kelompok pembakar, perlu ditindak secara hukum. Hal ini agar orang-orang tak bersalah tidak akan menjadi korban. Seperti anak-anak yang berada di pengungsian eks Gafatar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya