Liputan6.com, Jakarta - Semen Padang menantang Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada final Piala Jenderal Sudirman, Minggu (24/1/2016) malam WIB. Kedua tim ini bisa dikatakan sebagai kesebelasan yang tidak diprediksi masuk final.
Meski minim pemain bintang, Mitra Kukar dan Semen Padang sukses menyingkirkan tim-tim elite Indonesia. Kabau Sirah, julukan Semen Padang bisa dikatakan lebih hebat karena mereka berhasil melangkah ke final di turnamen pertama yang diikuti setelah Liga Super Indonesia 2015 terhenti.
Sedangkan Mitra Kukar belajar dari kegagalan di Piala Presiden. Bagi kedua tim, ini adalah partai final pertama mereka.
Pelatih Kabau Sirah, Nil Maizar sangat optimistis timnya bisa memenangkan partai final. Jandia Eka Putra dan kawan-kawan punya semangat juang yang sukar dikalahkan.
Advertisement
"Partai final pasti tensinya tinggi. Tergantung pemain, bila berpikirnya meraih kemenangan, sama saja kami merencanakan pesta juara. Kalau sudah berpikir sulit, hasilnya ya gagal," ucap Nil.
Nil juga mewaspadai trio Brasil milik Mitra Kukar, yakni Nil Maizar, mewaspadai Patrick dos Santos, Rodrigo Santos, dan Arthur Cunha. Bisa menghentikan ketiganya, Semen Padang dipastikan bisa membawa pulang uang hadiah sebesar Rp 2,5 miliar.
"Mereka (trio Brasil) bagus, ada Patrick juga yang jadi top skor. Antisipasi sudah pasti ada, mudah-mudahan pemain kami nanti bisa fokus di partai final," kata Nil Maizar usai menjalani latihan di GBK, Sabtu pagi (23/1/2016).
"Yang jelas pemain-pemain lawan yang berpotensi mengancam pertahanan akan dijaga ketat," katanya menambahkan.
Saling Kenal
Sementara itu, Naga Mekes tidak kalah percaya dirinya dengan Semen Padang. Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra sudah mengenal karakteristik permainan Semen Padang. Maklum saja, dia adalah eks pelatih Kabau Sirah.
Baca Juga
- Main Kasar, Cara Semen Padang Hentikan Mesin Gol Mitra Kukar
- Southampton Curi Tiga Poin dari Manchester United
- Indonesia Gelar MotoGP 2017, Pemerintah Tak Sediakan Anggaran
Tidak hanya Jafri saja yang akrab dengan Semen Padang. Skuat Naga Mekes sudah dua kali berhadapan dengan Kabau Sirah di babak penyisihan dan delapan besar Piala Jenderal Sudirman. "Kami sudah bertemu dua kali, jadi paham karakter permainan mereka. Lihat saja permainan kami di SUGBK," ucap Jafri kepada Liputan6.com.
"Di permainan nanti, kami tidak mungkin mengubah strategi. Sebab, waktunya mepet sekali, kami hanya punya waktu tiga hari sebelum final," sambung pelatih berusia 50 tahun itu.
Meski persiapan sangat mepet, Jafri tidak kaget dengan performa Rizky Pellu dan kawan-kawan. Jafri puji semangat anak asuhnya selama bergulirnya Piala Jenderal Sudirman.
"Semangat juang kami bagus. Permainan kami sangat kolektif, baik secara bertahan atau menyerang," tuturnya.
Advertisement