'Pertarungan Golkar Belum Usai, Bahkan Baru Dimulai'

Menurut Agun, seharusnya penyelesaian dualisme kepemimpinan Golkar mengacu Undang-Undang Partai Politik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Jan 2016, 10:39 WIB
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Ketum Partai Golkar versi munas Bali Aburizal Bakrie, Ketum Partai Golkar versi munas Ancol Agung Laksono berjabat tangan setelah penandatanganan kesepakatan islah di Jakarta, Sabtu (30/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Ical telah menghelat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), membicarakan agenda ke depan partai berlambang beringin itu.

Ical menyiratkan, jika memang ada keputusan diselenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), dia tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum lagi.

Politikus senior Golkar, Agun Gunandjar memprediksi munaslub yang akan digelar kubu Ical tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Namun, dia tetap berharap banyak kepada tim transisi Golkar yang akan mengadakan munas.

"Pertarungan belum berakhir, bahkan baru dimulai menuju Golkar dengan DPP baru yang lebih demokratis, maju, dan mandiri. Melalui penyelenggaraan munas yang dipimpin tim transisi," ujar Agun saat dikonfirmasi, Minggu (24/1/2016).


Menurut dia, seharusnya penyelesaian dualisme kepemimpinan Golkar, mengacu Undang-Undang Partai Politik. "Semua penyelesaian kisruh kepengurusan ini harus sesuai dengan UU Parpol," tegas Agun.

Pada Rapimnas Sabtu 23 Januari kemarin, lcal menyiratkan diadakan munaslub, jika para pengurus daerah menginginkan. Jika itu terlaksana, maka Ical tidak akan maju lagi sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

Sejak pemerintahan Jokowi-JK, Partai Golkar pecah menjadi 2 kepemimpinan, yakni kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Berbagai penyelesaian sudah dilakukan, mulai penyelasaian internal partai hingga di pengadilan, namun tak kunjung damai keduanya hingga kini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya