Di AS, Jumlah Bayi Lahir dengan Organ di Luar Tubuh Meningkat

Berdasarkan laporan CDC Amerika Serikat terjadi peningkatan jumlah bayi terlahir dengan kondisi gastroschisis.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jan 2016, 18:00 WIB
Bayi berusia tiga bulan Amy Joy Jones didiagnosis dengan gastroschisis (Foto: Time)

Liputan6.com, New York- Berdasarkan laporan Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat terjadi peningkatan jumlah bayi terlahir dengan kondisi gastroschisis. Ini adalah sebuah kondisi usus bayi keluar dari tubuh melalui salah satu sisi tali pusat. Namun, hingga kini para peneliti belum menemukan penyebab peningkatan kasus ini.

Berdasarkan data CDC yang dipublikasikan pada Jumat (22/1/2016), bayi yang lahir dengan kondisi gastroschisis meningkat dua kali lipat dalam 18 tahun terakhir. Kejadian ini biasanya terjadi pada bayi yang terlahir dari ibu muda yang berusia di bawah 20 tahun dan berkulit hitam.

CDC memperkirakan sekitar 2.000 bayi lahir setiap tahun dengan kondisi gastrochisis. Namun penyebabnya hingga kini belum diketahui. Peneliti juga tak tahu mengapa jumlahnya masih terus bertambah.

"Riset di bidang kesehatan publik amat dibutuhkan guna mengetahu faktor penyebab yang berkontribusi terhadap peningkatkan kasus ini," seperti tertulis dalam laporan dikutip laman Time, Minggu (24/1/2016).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya