Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor berencana memasang closed circuit television (CCTV) di area Taman Kota. Upaya ini dilakukan untuk mempermudah pengawasan sehingga aksi perusakan taman oleh perilaku negatif masyarakat bisa dicegah.
Tidak bisa dipungkiri, selama ini taman kota kerap menjadi sasaran perusakan dan pencurian sarana prasarana hingga dijadikan tempat mesum.
"Kalau ada CCTV bisa dipantau dari jarak jauh. Semua aktivitas di tempat itu selama 24 jam bisa diketahui," Kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Minggu (24/1/2016).
Selain itu, keberadaan kamera pengintai itu juga bermanfaat untuk meningkatkan keamanan di wilayah tersebut.
"Saya sudah minta Dinas Komunikasi dan Informatika untuk memasang CCTV. Tahun ini sudah bisa dioperasikan," kata Bima.
Aksi perusakan dan pencurian fasilitas taman di Kota Bogor memang kerap terjadi. Terutama terhadap taman-taman yang baru saja selesai dibangun.
Salah satu taman yang menjadi sasaran tangan jahil yakni Taman Kencana. Lampu taman banyak yang dicuri dan pipa saluran air mancur dirusak.
Baca Juga
Advertisement
Padahal taman yang dibangun Pemkot Bogor senilai Rp 2 miliar tersebut, baru rampung akhir tahun 2015 lalu dan belum diresmikan.
"Saya sudah minta dinas terkait untuk melakukan evaluasi internal dan lebih gencar melakukan pengawasan terhadap taman. Termasuk meminta DKP segera memperbaiki lampu dan pipa saluran air yang rusak," ujar Bima.
Selain itu, menjalin kerjasama dengan komunitas-komunitas yang ada di Kota Bogor dan warga sekitar taman untuk berperan aktif menjaga taman.
Kepala Bidang Pertamanan DKP Kota Bogor, Yadi Cahyadi menyebutkan, sejauh ini ada 15 taman yang dibangun. Hal ini untuk mewujudkan Kota Bogor sebagai kota seribu taman.
Dari 15 taman, 8 taman diantaranya menggunakan dana APBD 2015 Kota Bogor sebesar Rp 10 miliar. 5 taman berasal dari corporate social responsibility(CSR) perusahaan swasta.
Sedangkan 2 taman lainnya yaitu Taman Heulang bantuan dari Kementrian PU sebesar Rp 5 miliar dan Taman Ahmad Yani bantuan dari Provinsi Jabar Rp 1,2 miliar.
"Untuk Taman Ahmad Yani ini akan dilanjutkan tahun depan karena dananya tidak cukup. Saat itu Pemprov Jabar hanya mengucurkan Rp 1,2 miliar padahal perencanaan semula taman ini yakni Rp 3 miliar," terang Bima.