Jembatan di Gilimanuk Ambruk, Ratusan Truk Menumpuk di Pelabuhan

Akibat terjangan derasnya arus suangai itu, jembatan Dangin Tukadaya yang panjangnya mencapai tujuh meter itu langsung ambruk.

oleh Dewi Divianta diperbarui 24 Jan 2016, 17:59 WIB
Akibat terjangan derasnya arus suangai itu, jembatan Dangin Tukadaya yang panjangnya mencapai tujuh meter itu langsung ambruk.

Liputan6.com, Jembrana - Arus lalu lintas di jalur utama Denpasar - Gilimanuk kemarin malam lumpuh total. Pemicunya adalah jembatan Dangin Tukadaya yang berlokasi di Jembrana, Bali putus.

Jembatan di jalur utama tersebut putus sekira pukul 22.00 Wita, Sabtu malam 23 Januari 2016. Akibat terjangan banjir bandang yang melanda sungai Dangin Tukadaya, Jembrana.

Sebelumnya, kawasan Jembrana diguyur hujan deras selama hampir tiga jam, kemudian disusul dengan banjir bandang besar.

Akibat terjangan derasnya arus suangai itu, jembatan Dangin Tukadaya yang panjangnya mencapai tujuh meter dan lebar mencapai delapan meter langsung ambruk.

Putusnya jembatan tersebut membuat arus lalu lintas di jalur utama lumpuh total, karena praktis jembatan tersebut tidak bisa dilewati.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut karena saat jembatan tersebut putus satupun kendaraan tidak berani melintas.

Jajaran kepolisian dari Polres Jembrana cepat turun tangan untuk mengurai kemacetan dengan mengalihkan arus lalu litas dari dua arah. Tujuannya agar kemacetan yang cukup panjang segera bisa diatasi.

Namun yang bisa melanjutkan perjalanan hanya sepeda motor, mobil pribadi dan travel. Sedangkan truk-truk besar praktis tidak bisa lewat. Hingga sore ini ratusan truk-truk besar masih terparkir di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk, bahkan banyak menumpuk di pelabuhan Gilimanuk.

"Untuk sementara sambil menunggu perbaikan, hanya kendaraan-kendaraan kecil saja yang bisa kita alihkan. Sedangkan truk-truk besar termasuk bus AKAP belum bisa dialihkan," Kata Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Gede Sumadra Kertiawan, Minggu sore (24/1/2016).

Menurutnya, pengalihan arus lalu lintas dari arah Gilimanuk menuju Denpasar, dialihkan melalui pertigaan pasar Jembrana, Kelurahan Dauh waru menuju perempatan Kelurahan Sangkar Agung dan kembali ke jalur utama.

Sementara itu, kendaraan kecil yang datang dari arah Denpasar menuju Gilimanuk, dialihkan dari perempatan Kelurahan Sangkar Agung menuju perempatan Desa Batu Agung, Jembrana, kemudian masuk jalur utama.

"Kita tidak bisa mengalihkan truk-truk besar yang bermuatan berat karena jalan alternative yang dibuka sempit dan tidak kuat menahan beban yang berlebihan," pungkas Gede Sumadra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya