PVMBG Ingatkan Bahaya Guguran Lava Pijar Gunung Karangetang

Pengamatan visual yang terangkum PVMBG menyebutkan masih tampak adanya sinar api di kubah lava pada malam hari setinggi 10 meter.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 25 Jan 2016, 02:16 WIB
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. (Antara)

Liputan6.com, Siau - Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan bahaya awan panas dan guguran lava pijar Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) saat hujan deras.

Berdasarkan pengamatan visual yang terangkum PVMBG, masih tampak adanya sinar api di kubah lava pada malam hari setinggi 10 meter.

Asap Kawah Utama berwarna putih tipis dengan tinggi sekitar 25-50 meter, guguran lava pijar sudah tidak tampak lagi, tetapi penumpukan guguran lava pada kali Batuawang dan kali Kahetang belum stabil sehingga bila terjadi hujan deras di puncak kemungkinan akan terjadi lahar.

"Aliran lava yang dominan terjadi ke kali Batuawang menumpukan pada jarak 2.000-2.500 meter dari puncak, hal ini perlu diwaspadai terjadinya runtuhan dari penumpukan lava yang belum stabil, dan akan meluncur melalui alur kali Batuawang kemungkinan juga terjadinya penyimpangan jalur luncuran," demikian keterangan PVMBG, Manado, Minggu (25/1/2016).

Pada musim penghujan, masyarakat yang tinggal disepanjang bantaran kali Batuawang perlu mewaspadai terjadinya lahar, karena material awan panas masih banyak terdapat di sekitar kampung Kola-Kola yang sangat rentan bila terjadi hujan deras di puncak yang kemungkinan akan membawa material erupsi.

Tercatat tahun 2015, lahar terjadi pada 20 November pukul 17.23 WITA di kali Batuawang. Kejadian ini tidak jauh berbeda dengan 18 Juni, lahar membawa material erupsi sehingga Jalan Raya Ulu–Ondong tertutup lahar sepanjang sekitar 50 meter di Kelurahan Bebali.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulut Noldy Liow mengimbau masyarakat tetap waspada dengan kondisi saat ini, apalagi jika curah hujan yang tinggi dapat memicu terjadinya lahar, khususnya Kali Batuawang, Kali Kahetang dan Kali Keting.

"Selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai," ujar Liow.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya