Liputan6.com, London - Beredar sebuah rekaman terbaru berisi adegan sadis yang diklaim milik kelompok teroris ISIS pada Minggu 24 Januari 2016. Dalam video itu, mereka menampilkan 9 pelaku teroris Paris yang diduga kuat diambil sebelum aksinya pada 13 November 2015 yang membunuh 130 orang.
Rekaman berdurasi 17 menit itu, memperlihatkan pelaku bom Paris, di antaranya Bilal Hadfi, Samy Amimor dan pemimpin operasi itu Abdelhamid Abaaoud. Video itu diyakini dibuat di Suriah.
Di dalam rekaman itu, ISIS juga mengancam Inggris, terlihat dari potongan gambar kota London dan muka PM David Cameron, serta ketua DPR John Bercow. Masing-masing diberi tanda silang merah di wajahnya.
Jika identifikasi 9 orang itu terkonfirmasi, mengindikasi bahwa 'gaya' serangan teror Paris tidak saja terpengaruh oleh ISIS namun juga telah berkoordinasi dengan grup tersebut seperti dilansir dari The Guardian, Senin (25/1/2016).
"Kami kini sedang menginvestigasi rekaman propaganda terbaru ISIS," kata juru bicara pemerintah Inggris kepada Guardian. Diduga, rekaman itu dibuat jauh sebelum teror Paris dan target berikutnya adalah London.
Baca Juga
Advertisement
Video itu merupakan kompilasi dari serangan Paris. Dibuka oleh suasana saat gedung pertunjukkan Bataclan diserang lalu tampilan muka Abdelhamid Abaaoud. Pemuda wargan egara Belgia itu tewas pada 18 November 2015 saat penggerebekan di St. Denis, 3 hari setelah tragedi terjadi.
Suara dalam video itu diyakini milik Abaaoud yang mengatakan target adalah Perdana Menteri Paris, Manuel Valls dan Presiden Francois Holande. Adapun pria-pria lain dalam rekaman itu menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa ibu mereka. Namun, dari aksennya diduga dari komunitas Afrika Utara.
Salah seorang pelaku Paris termuda -- sekitar 20 tahun, Hadfi mempertontonkan aksinya memenggal kepala tahanan.
Pelaku Paris yang lain, Amimor, terlihat memamerkan penggalan kepala sementara yang lain Omar Ismail Mostefai, pelaku penyerang gedung teater Bataclan juga terlihat sedang mengancam seorang tawanan. Mostefai dipercaya pria yang menggunakan rompi berisi bom di gedung yang menewaskan 90 orang.