Liputan6.com, Surabaya - Pemulangan eks Gafatar dari Mempawah, Kalimantan Barat ke Jawa Timur membawa berkah bagi warga Surabaya. Joko Mudjianto, pedagang di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan Kependudukan Jawa Timur, Jalan Margorejo 74, Surabaya, mengatakan setelah kedatangan para mantan anggota Gafatar, warungnya selalu ramai.
Para TNI, kata dia, sering meminum kopi di warungnya. Rata-rata mereka datang untuk beristirahat setelah mengawal serta mengatur eks Gafatar di dalam asrama.
Baca Juga
Advertisement
"Alhamdulillah, sejak adanya eks Gafatar mendiami asrama ini, rezeki saya menjadi 3 kali lipat dari biasanya," kata Joko di warungnya, Surabaya, Senin (25/1/2016).
Sebelum kedatangan eks Gafatar, kata dia, biasanya dirinya hanya mendapat keuntungan Rp 250 ribu per hari. Sejak 3 hari lalu, penghasilannya menjadi Rp 750 ribu per hari.
Pria 3 putra itu bersyukur mendapat keuntungan dengan adanya pemulangan eks anggota Gafatar.
"Jika tidak ada aktivitas di Asrama Transito, pengunjung kebanyakan dari salesman, komunitas gojek, dan pengunjung biasa. Tapi, sejak 3 hari ini, rata-rata TNI/Polri dan wartawan juga memilih di sini," ujar Joko.
Pada Sabtu pagi, 23 Januari 2016, 10 bus memasuki Kantor Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jatim pukul 05.15 WIB. Kloter pertama membawa 199 penumpang dan 12 di antaranya bayi. Kloter kedua 206 orang termasuk 19 bayi. Ratusan eks anggota Gafatar asal Jawa Timur itu dimasukkan ke aula dan sebagian ditempatkan di 4 tenda barak yang disediakan di depan Aula Asrama Transito Dinas Transmigrasi Provinsi Jawa Timur.