Inilah yang Terjadi Jika Makan Terburu-buru

Kenapa kita tidak dianjurkan mengunah makanan terburu-buru?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Jan 2016, 14:30 WIB
Ilustrasi Mengunyah Makanan 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Mengunyah makanan secara perlahan sebanyak 33 kali membantu tubuh terhindar dari kembung. Kembung, refluks asam, dan mulas dihasilkan oleh gas dari makanan yang tidak tercerna dengan baik akibat makan terburu-buru.

Selain itu, kandungan enzim di dalam air liur mulai bekerja jika makanan yang dikunyah dibiarkan beberapa detik sebelum ditelan. Makanan cair sekali pun tidak boleh terlalu cepat ditelan. Jika makan terburu-buru, tubuh tidak mendapat manfaat dari enzim air liur tersebut.

Ahli gizi sekaligus konsultasi diet dan penulis buku Go With Your Gut Robyn Youkilis mengatakan, sup dan smoothie perlu berada sedikit lebih lama di mulut sebelum Anda menelannya, sehingga Anda bisa mendapat keuntungan dari enzim pencernaan di dalam air liur yang Anda punya.

Seperti dikutip dari situs Daily Mail, Senin (25/1/2016), Robyn berpesan, sebelum Anda menelan setiap suapan, pastikan makanan tersebut sudah benar-benar terpecah dan dikunyah lebih dari 20 kali. Jika memang perlu makan terburu-buru, jangan lupa mengambil napas di sela-sela aktivitas makan sebelum kembali mengunyah makanan tersebut.

Kembung, jelas Robin, bisa disebabkan oleh makan terlalu banyak dan terlalu cepat, terlalu banyak menenggak minuman soda, dan terlalu sering mengunyah permen karet. Bisa juga dipicu oleh hormon yang tidak menentu atau intoleransi makanan yang terbuat dari gula, gluten, makanan olahan, produk susu, dan jenis makanan lainnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya