Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kompetitor SpaceX, Blue origin, dikabarkan menjadi perusahaan pertama yang berhasil meluncurkan dan mendaratkan roketnya dengan mulus untuk kedua kalinya.
Hal ini dipastikan setelah roket dari perusahaan milik Jeff Bezos itu, New Shepard, kembali berhasil melakukan misi keduanya beberapa waktu lalu.
Mengutip informasi dari The Next Web, Selasa (26/1/2016), untuk mendukung berhasilnya misi kedua ini, Blue Origin melakukan beberapa modifikasi terhadap roket tersebut. Salah satunya adalah parasut baru yang lebih sesuai dengan bentuk roket. Dan, penyala api baru yang dilengkapi pembaruan software.
Dalam misi kedua ini, New Shepard berhasil mencapai ketinggian sekitar 300 ribu kaki atau sekitar 101,7 km. Blue Origin sendiri tidak merilis waktu penerbangan kali ini, namun diperkirakan waktu tempuh New Shepard sama dengan misi pertama, yakni sekitar 11 menit. Misi penerbangan Blue Origin sendiri pertama kali dilakukan pada November tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Keberhasilan Blue Origin ini jelas berbanding terbalik dengan kondisi SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, yang gagal menjalani misi serupa untuk kali kedua.
Masih di awal bulan ini, Falcon 9, ketika itu gagal mendarat setelah salah satu kaki roketnya oleh usai mendarat di sebuah landasan di laut.
Kendati sama-sama menjadi pelopor di bidang penerbangan luar angkasa dengan roket tak sekali pakai, pada dasarnya kedua perusahaan tersebut memiliki desain berbeda.
Falcon 9 dari SpaceX digunakan untuk mengirimkan kargo. Sementara, New Shepard milik Blue Origin direncanakan untuk dapat membawa manusia ke luar angkasa di masa depan.
Setelah keberhasilan misi kedua ini, Blue Origin dikabarkan masih akan melakukan uji coba terus menerus sepanjang tahun ini. Tak hanya itu, perusahaan juga berencana untuk melakukan uji coba mesin roket besutannya, yakni BE-4.
(Dam/Isk)