Liputan6.com, Jakarta - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Terduga teroris yang ditangkap pada 22 Januari 2016 itu diduga kuat terkait jaringan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
"Perkembangan penanganan kasus Thamrin ditangkap saudara R. Keterlibatan pendukung logistik kelompok Santoso," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Suharsono, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Suharsono menjelaskan, pihaknya saat ini masih memeriksa intensif terhadap R. Hal ini guna menelusuri adanya keterlibatan sel-sel jaringan teroris lain.
"Sekarang masih terus dilakukan pengembangan," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Pada Jumat 22 Januari 2016 malam, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris di sebuah kontrakan Gang Masjid Jalan Tengah RT 04/01, Bantargebang, Kota Bekasi. Pria berinisial R yang diperkirakan berusia 30 tahun itu ditangkap tanpa perlawanan. Dia baru menumpang tinggal 3 hari di lokasi tersebut.
Rahmat (21) adik pemilik kontrakan mengatakan, pelaku terduga teroris itu tinggal hanya menumpang di kontrakan milik kakaknya.
"Kalau yang ngontrak namanya Beni yang merupakan tukang parkir di Pasar Bantargebang, tapi yang ditangkep bukan dia melainkan temannya yang baru 3 hari datang dan tinggal," kata Rahmat kepada Liputan6.com di lokasi, Jumat 22 Januari 2016 malam.
"Setahu saya dia diamankan warkop depan, Mas, di sini polisi cuma olah TKP aja dan saya juga enggak tahu yang dibawanya apa," jelas Rahmat.
Sedangkan menurut Onah, pedagang nasi di sekitar lokasi mengatakan, penangkapan terduga teroris sekitar pukul 19.30 WIB. Dia sedang membeli nasi yang juga belum sempat dibungkus.