Liputan6.com, Jakarta - Center Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei mengenai sosok potensial yang akan penantang Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam survei tersebut, nama Ridwan Kamil menjadi pesaing terkuat memperebutkan kursi DKI 1.
Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan kendati selisih jarak tingkat elektabilitas Ahok dan Ridwan Kamil berdasarkan survei yang dilakukan olehnya cukup jauh, namun Wali Kota Bandung tersebut dapat menjadi alternatif bagi warga Jakarta yang tidak memilih Ahok.
"Walaupun dalam survei tingkat elektabilitas Ahok 45 persen, sedangkan Ridwan Kamil hanya kisaran 15 persen, namun ada kecenderungan orang yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan (Ahok) akan memilih Ridwan Kamil," ujar Arya di Kantor CSIS, Jalan Tanah Abang III, Jakarta, Senin, (25/1/2016).
Ia menjabarkan dari hasi cross-tabulasi antara pilihan dengan kepuasan terhadap kinerja Ahok, dari 400 responden, hanya 34 persen yang mengaku tidak puas dengan kinerja Ahok akan memilih memilih Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Sedangkan mereka yang puas dengan kinerja mantan Bupati Belitung Timur itu, dipastikan akan memilih dia lagi sebagai calon gubernur DKI Jakarta, yakni sebanyak 62 persen responden," ucap dia.
Selain itu, kata Arya, peluang Ridwan Kamil mendulang suara bila maju dalam Pilkada DKI 2017 juga dapat dilihat dari tingginya tingkat keterpilihannya dari para pemilih Partai Gerindra yang merupakan di urutan 2 peraih suara terbanyak di DKI Jakarta.
"Dalam survei dikatakan bahwa sebanyak 57 persen responden menilai Ridwan Kamil merupakan calon Gubernur DKI yang paling cocok diusung oleh Partai Gerindra. Sedangkan diurutan kedua ada Biem Benyamin yang terpaut jauh, dan hanya dipilih oleh sebanyak 4,25 persen," ujar Arya.
Selain 2 nama itu, terdapat nama Sandiaga Uno dan M. Taufik dengan tingkat elektabilitas 2,50 persen dan mantan Wamen Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin dengan elektabilitas hanya 1,75 persen.