Kemenkominfo Ingatkan Anak Muda Papua-Maluku Pentingnya Lawan Hoaks di Media Sosial

Kemenkominfo mengadakan pelatihan dengan mengusung tema 'Lawan Hoaks di Media Sosial'.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2023, 11:56 WIB
Ilustrasi sosial media. (via: qureta.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial (medsos) yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Kali ini, pelatihan tersebut mengusung tema 'Lawan Hoaks di Media Sosial' yang dilaksanakan pada Senin (21/8/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 400 peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMP Santo Fransiskus dan SMPN 4 Tanibaru.

Kembali diadakannya Workshop Literasi Digital, Pegiat Literasi Descha Muchtar memberikan materi pertama mengenai Keamanan Digital.

"Kekuatan dan kelemahan internet salah satunya adalah mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Manfaat yang kita rasakan dengan adanya internet di sekitar kita antara lain lebih mudah mengakses segala informasi yang ingin kita miliki. Namun, bahayanya dari internet salah satunya cyberbullying, hoaks, porn cyber, dan masih banyak lagi," ujar Descha melalui keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).

"Berita hoaks memiliki ciri-ciri sebagai berikut: sumber tidak jelas, isi informasi tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu, seringkali bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengertiannya provokatif, dan visual terlampirnya bersifat manipulatif," sambung dia.

 


Pentingnya Jaga Keamanan

Ilustrasi Sosial Media

Pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai Kecakapan Digital dari Pegiat Literasi Hayuning Sumbadra.

"Keamanan dalam media digital, berarti sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," tutur Hayuning.

"Tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sebisa mungkin. Keamanan di dunia digitalberbanding terbalik dengan kemudahan, akan agak ribet sedikit menyebabkan kita lebih aman dalam bersosialisasi di media digital," jelas dia.

 


Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

 


Status Literasi Digital Indonesia

Ilustrasi Media Sosial (Photo by Saulo Mohana on Unsplash)

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Diteruskan dengan sambutan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten kepulauan Tanimbar Bambang Eko Priyanto menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku sekitarnya.

"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Barat membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," ujar Bambang.

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya