Liputan6.com, Balikpapan - Polres Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur mengerahkan 250 personel polisi untuk mengamankan pemulangan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Desa Karang Jaya, Kecamatan Samboja.
Polisi mengawal sejak dari rumah menuju Balikpapan, dan perjalanan di laut KM Bukit Siguntang tujuan Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami terjunkan sebanyak 250 personel dari Polsek Samboja dan Loa Janan," kata Kepala Bidang Operasi Polres Kukar Komisaris Andre Anas, di Balikpapan, Selasa (26/1/2016).
Dia menjelaskan, gelombang pemulangan eks Gafatar Kukar dimulai 235 jiwa yang berada di Samboja sore nanti. Mereka akan tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan pukul 20.00 Wita, dan diberangkatkan menggunakan KM Bukit Siguntang ke Makassar pukul 22.00 Wita.
Polres Kukar, kata Andre, sudah menyiapkan 2 bus dan 4 truk dalam proses pemulangan eks Gafatar. "Mobil memang sudah dipersiapkan sejak jauh hari agar proses evakuasi berjalan lancar," kata dia.
Pengawalan di Laut
Polisi juga membantu pengepakan barang-barang yang akan dibawa pulang ke Makassar. Eks anggota Gafatar nantinya dikumpulkan di Balai Desa Karang Jaya dan dibagikan kartu tanda pengenal usai didata.
Setibanya di KM Bukit Siguntang, Andre menyebutkan, ada 10 polisi yang ikut mendampingi eks Gafatar hingga tiba ke tujuan. Polisi ingin memastikan keselamatan mereka hingga diterima Pemkot Makassar.
Baca Juga
Advertisement
"Petugas kami ikut berlayar ke Makassar untuk memastikan keselamatan mereka ini," ujar dia.
Pemerintah Kukar juga memverifikasi kembali eks anggota Gafatar yang sebagian di antaranya sudah memegang KTP Pemkab Kukar. Mereka sudah menjalani prosedur semestinya mengurus perpindahan KTP dan kepemilikan aset di Kukar.
Pemkab Kukar memperkirakan terdapat 400 jiwa eks pengikut Gafatar yang mendiami wilayahnya. Sebagian banyak dari mereka hidup sebagai petani dan mengantongi kartu tanda penduduk (KTP) Kukar.
Pemulangan Gelombang 2
Sisa warga eks Gafatar lainnya, kata Andre, menunggu proses pemulangan gelombang ke-2 yang diatur Pemkab Kukar. Pemerintah daerah sedang memverifikasi identitas mereka yang memungkinkan dipulangkan ke daerah asal.
"Kami sebatas pengamanan saja, proses verifikasi maupun ganti rugi menjadi urusan Pemkab Kukar," tutur dia.
Andre mengatakan, eks anggota Gafatar di Samboja ini seluruhnya kooperatif dipulangkan ke daerah asalnya. Polisi rutin memberikan sosialisasi pemulangan mereka, guna menghindari kemungkinan buruk terjadi.
Andre menambahkan, eks anggota Gafatar yang berada di Kukar umumnya berdomisili di Kota Bangun, Tenggarong, Sembulu, dan Samboja. Mereka bekerja sebagai petani.