Menkes Usul Eks Gafatar Dapat KIS

Menteri Kesehatan Nila Moeloek sudah menyampaikan usulan ini ke Jokowi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 26 Jan 2016, 13:16 WIB
Sejumlah eks Gafatar beristirahat di rumah penampungan Panti Sosial Bina Insan (PSBI), Cipayung, Jakarta, Sabtu (23/1/2016). Ratusan eks Gafatar itu akan menjalani proses rehabilitasi. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pemerintah tidak bisa tutup mata tentang kesehatan para pengungsi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Ia pun mengusulkan agar para pengungsi itu menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Kami usul mereka dapat Kartu Indonesia Sehat (KIS), jadi bisa mendapat layanan kesehatan di mana saja," kata Nila di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Nila juga mengatakan, sebaiknya semua pengungsi ditampung di Jakarta. Sebab, jumlah Puskesmas lebih tersedia dan fasilitas kesehatan memadai. Dengan diberikan KIS, lanjut dia, eks Gafatar tidak perlu mengeluarkan biaya apapun.


"Lebih baik KIS, kan gratis, di mana pun bisa, tentu di daerah tempat penampungan (juga bisa)," tutur dia.

Tidak hanya soal kesehatan fisik saja, kata dia, Kementerian Kesehatan juga akan memperhatikan kondisi kejiwaan pengungsi Gafatar, terutama anak-anak.

Nila mengungkapkan, usulan ini sudah dikomunikasikan langsung ke Presiden Joko Widodo. Namun, hal itu masih bersifat pembicaraan informal.

"Kemarin saya sudah bicara dengan Bapak Presiden walaupun secara informal, dalam rapat di Polhukam (nanti) itu yang kami ajukan," ujar Nila.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya