Liputan6.com, Jakarta - Nama Ahmad Musadeq, pemimpin Al Qiyadah Al Islamiyah dikaitkan dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dia disebut-sebut sebagai pemimpin ormas tersebut.
Musadeq diduga mengajarkan Milah Abraham dengan mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi.
Mantan Ketua Gafatar, Mahful M Tumanurung mengatakan, Musadeq bukanlah pemimpin organisasi tersebut. Musadeq merupakan narasumber spritual Gafatar.
Baca Juga
Advertisement
"Secara keorganisasian bukan pendiri, pengurus dan bagian dari badan Gafatar. Ada 52 yang mendirikan organisasi ini. Dia hanya dijadikan narasumber spritual kami. Apakah salah kami memilih dia, karena kami percaya dia," ujar Mahful di kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Menurut dia, tidak pernah ada yang memaksakan untuk menerima ajaran Milah Abraham. "Di sini ada mayoritasnya Islam. Tapi kalau ada yang mau diajarkan Milah Abraham, kami akan ajarkan tanpa paksaan," ungkap Mahful.
Dia pun merasa heran, masih banyak yang memusuhi Gafatar. Terlebih, lanjut dia, Gafatar tidak pernah menyakiti masyarakat lain.
"Kami bukan teroris, kenapa kami dimusuhi? Kami bangga hari ini, karena tidak melakukan kejahatan. Kami tidak pernah menyakiti orang," pungkas Mahful.