Liputan6.com, Jakarta - Agustus silam, Sutradara The Raid, Gareth Evans sempat meluncurkan kritikan pedasnya terhadap film pendek Deddy Corbuzier yang bertajuk Triangle.
Pemicunya adalah rasa kesal Gareth terhadap Deddy yang dianggapnya menggarap karya visual tanpa memberikan upah maupun jaminan keselamatan yang memadai.
Baca Juga
Advertisement
Saking ramainya, adu mulut keduanya sampai dicatat oleh sejumlah media. Termasuk serangan balik Deddy yang tidak terima dengan sejumlah umpatan Gareth.
"Gini saja, anda buat film dengan budget 0 ya. Buat film tanpa budget sama sekali seperti yang kami buat dan hanya pakai kamera smartphone. Lalu kami belajar dari Anda. Sebelum itu? Talk is cheap. Cheers," jawab Deddy menantang balik.
Kini, tepatnya lima bulan setelah kejadian itu, Gareth akhirnya unjuk gigi di dunia film pendek. Ia mengajak dua aktor andalannya, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman, serta aktris cantik Hannah Al Rasyid untuk baku hantam selama kurang lebih 5 menit.
Lewat film bertajuk Pre Vis Action ini, Gareth mencoba untuk menyuguhkan adu Katana khas Samurai Jepang. Pemilihan lokasinya pun cukup mendukung, yakni di tengah hutan dengan ranting-ranting kering yang kerap meretak tatkala terpijak oleh ketiganya.
Untuk pembuatannya sendiri, Gareth mengklaim bahwa film ini dibuat dalam waktu tiga hari dan tak melibatkan siapapun selain dirinya dan ketiga pemain utamanya.
"Di masa perang saudara, seorang prajurit muda diberi tugas untuk membuat perjanjian dengan dua penguasa. Di tengah perjalanannya menelusuri hutan, ia diburu oleh dua pembunuh yang berniat menggagalkan upayanya demi mempertahankan ketakutan, ketidakstabilan, serta aturan penuh kekerasan dari pemimpin mereka," tulis sepenggal sinopsis yang menjadi petunjuk film pendek ini.
Gareth Evans sendiri menyebutkan dalam deskripsi video tersebut, Pre Vis Action merupakan sebuah percobaan adegan pertarungan yang didesain oleh dirinya, Yayan Ruhian, dan Cecep Arif Rahman. Tujuannya, adalah memperlihatkan bahwa koreografi bela diri yang cepat dan ritmis pun bisa dijaga hingga berada dalam koridor rating yang cukup ramah buat penonton, yakni PG-13. Tetap seru meski tanpa ceceran darah.
Penasaran? Simak dulu filmnya di link ini
Kalau dilihat, apa yang diusahakan Gareth Evans di Pre Vis Action patut diacungi jempol. Warna hitam putih serta tempo cepat bak film Kill Bill garapan Quentin Tarantino pun sukses menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih bila melihat kerinduan para penggemar The Raid akan koreografi pertarungan yang efisien dan dinamis.
Pada akhirnya, di luar segala perseteruan yang pernah dilakukannya dengan Deddy Corbuzier, baik Triangle maupun Pre Vis Action bolehlah dijadikan harapan akan film laga Indonesia di masa mendatang.
Simak juga episode terbaru dari Otaku Gatari: