Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak khawatir dengan langkah partai politik yang mulai menyeleksi calon gubernur untuk Pilkada 2017. Bagi pria yang kerap disapa Ahok itu, semakin banyak calon, akan semakin baik untuk warga Jakarta.
Ahok menyadari, dia bukanlah orang yang sempurna dan bisa menangani seluruh masalah Jakarta. Sehingga, bukan tidak mungkin muncul calon yang lebih baik darinya.
"Kan saya belum tentu, saya kan bukan Superman. Bisa saja visi misi saya kurang. Kebijakan saya kurang. Strategi saya kurang," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dalam perjalanan pencalonan nanti, pasti akan muncul calon dan tokoh yang bisa saja memiliki pemikiran dan rencana pembangunan yang lebih baik dari Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun mempersilakan para calon lain untuk beradu program.
"Mungkin ada calon lain yang bisa nyebutin, kebijakan Anda apa, 'saya bisa normalisasi sungai, lebarin sungai, tanpa membongkar'. Nah kan lumayan hebat itu. Atau 'saya bisa bikin enggak macet, tapi mobil tidak saya batasin, tidak ada ERP. Tidak ada batasan parkir. Enggak ada bus ya murah. Kan bokek saja. Saya bisa kasih semua orang kuliah. Saya bisa hasilkan Rp 120 triliun'. Ini kan menarik, kita mau denger," Ahok menjelaskan.
Baca Juga
Advertisement
"Nah sekarang, kalau ada yang lebih baik daripada saya, dan masuk akal, ya jangan pilih saya. Saya kan masih banyak calon. Kalau banyak calon untung," imbuh dia.
Karena itu, dia ingin Jakarta memiliki banyak calon dan tokoh dengan segudang program yang mereka miliki. Sehingga warga Jakarta bisa bebas memilih calon mereka.
"Patokan saya sederhana, bagi saya pilkada harus diikuti oleh banyak pasangan. Supaya masyarakat mempunyai banyak pilihan. Dan masyarakat juga bisa mendengarkan banyak ide, visi misi, program, strategi, kebijakan dari semua calon. Kalau semua orang bisa mendengar yang terbaik-terbaik, yang diuntungkan siapa? Warga DKI," Ahok menandaskan.