Divisi Perkebunan Membaik Bakal Topang Indofood

Pemulihan ekonomi dan harga minyak kelapa sawit meningkat diharapkan beri sentimen positif untuk Indofood Sukses Makmur.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jan 2016, 15:00 WIB
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemulihan bisnis perkebunan dan penguatan kinerja anak usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diharapkan dapat mendukung kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada 2016.

Analis PT Sinarmas Sekuritas Wilbert menuturkan, kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hingga sembilan bulan pertama 2015 ditopang divisi anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang cukup baik. Kontribusi penjualan dan earning before interest and tax (Ebit) masing-masing 49,9 persen dan 59,2 persen.

Meski ekonomi melambat, anak usaha Indofood tersebut masih mencatatkan pertumbuhan penjualan dan Ebit masing-masing naik 6,3 persen dan 19,6 persen secara year on year (YoY).

Sementara itu, kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk cenderung melemah seiring divisi usaha berkaitan dengan komoditas merosot. Hingga sembilan bulan pertama 2016, divisi perkebunan mencatatkan rata-rata harga penjualan turun sehingga mendorong pertumbuhan penjualan melemah 4,7 persen YoY.

Rata-rata harga penjualan rendah ini juga dialami Bogasari di tengah kenaikan kompetisi yang didukung harga gandum rendah. Penjualan Bogasari merosot lima persen.


Indofood CBP Sukses Makmur Masih Jadi Penopang Terbesar

(Foto: Istimewa)

Target 2016

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk akan menjadi pendorong utama Perseroan pada 2016, namun divisi perkebunan juga akan pulih.

Efek El Nino akan mempengaruhi produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), kata Wilbert, hal itu akan mempengaruhi harga CPO. Harga CPO diperkirakan di kisaran 2.200-2.500 ringgit pada 2016.

"Kami juga mengharapkan pemulihan ekonomi tahun ini dapat meningkatkan permintaan," tutur Wilbert.

Akan tetapi, Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su menuturkan kontribusi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk masih lebih besar. Hal itu mengingat margin perseroan membaik karena menaikkan harga mie. Biaya bahan baku juga akan menurun karena harga minyak dunia turun.

Harry menilai, sektor perkebunan masih belum membaik pada 2016. Harga CPO masih akan tertekan.

"Kalau perkebunan masih kurang baik. Harga CPO akan kena dampak dari harga minyak yang rendah," kata Harry.

Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk juga akan memperoleh dana segar dari penjualan saham Minzhong sekitar 52,94 persen atau senilai US$ 40 juta. "Ini jadi tanda baik untuk perseroan sehingga memperoleh likuiditas dan restrukturisasi pinjaman lebih baik pada 2016," kata Wilbert.

Dengan melihat kondisi itu, Wilbert menargetkan harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk dari Rp 5.950 per saham menjadi Rp 6.560 per saham. Ia merekomendasikan beli untuk saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Harry juga merekomendasikan beli saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan target harga saham Rp 6.600 per saham.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 26 Januari 2016, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk berada di kisaran Rp 5.525 per saham. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya