Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tiga saham sebagai anggota baru di jajaran indeks LQ45 atau indeks 45 yang sahamnya paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode Februari-Juli 2016.
Tiga saham emiten itu antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Hanson International Tbk (MYRX). Sedangkan 42 saham emiten lainnya merupakan anggota tetap di indeks LQ45.
BEI pun mengeluarkan tiga saham emiten antara lain PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Baca Juga
Advertisement
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan pemilihan tiga saham emiten tersebut melihat dari bobot likuiditas dan prospek keuangan.
Reza menuturkan, tiga emiten tersebut kemungkinan memiliki bobot besar untuk likuiditas saham di pasar modal sehingga masuk ke indeks saham LQ45.
Ada pun daftar indeks LQ45 merupakan kelompok saham yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi di bursa. Selain menilai likuiditas, seleksi atas saham LQ45 juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Sesuai dengan perkembangan pasar dan untuk lebih mempertajam kriteria likuiditas, sejak Januari 2015, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi saham juga dimasukkan sebagai ukuran likuiditas.
Ada pun kriteria suatu saham untuk dapat masuk ke perhitungan LQ45 antara lain telah tercatat di BEI minimal tiga bulan, masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler.
Dari 60 saham itu, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatif akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Penggantian saham di indeks LQ45 dilakukan setiap enam bulan sekali pada awal Februari dan Agustus. (Ahm/Igw)