Pertamina Tambah Kapal Pengangkut Minyak Asal China

MT Sanggau senilai US$ 31 juta dibangun Newtimes Shipbuilding Co. Ltd, berlokasi di Jinjiang, Provinsi Jiangsu, China.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jan 2016, 19:28 WIB
Fotografer: Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menambah armada kapal tanker milik MT Sanggau, dengan bobot mati 40 ribu long ton dead weight (LTDW) yang akan digunakan sebagai transportasi minyak mentah di Indonesia.

Senior Vice President Shipping Direktorat Pemasaran Pertamina Mulyono mengatakan, ‎ investasi MT Sanggau senilai US$ 31 juta dibangun Newtimes Shipbuilding Co. Ltd, berlokasi di Jinjiang, Provinsi Jiangsu, China.

“Kapal ini semula direncanakan serah terima pada awal Maret 2016, namun dapat direalisasikan dengan lebih cepat hari ini yang tidak sekadar dapat dimaknai sebagai proses pengelolaan proyek yang baik, melainkan juga dapat mendukung upaya efisiensi yang terus digencarkan oleh Pertamina melalui optimalisasi pemanfaatan kapal milik,” kata Mulyono di Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Dia menambahkan, dengan diserahterimakannya MT Sanggau, Pertamina kini memiliki 273 armada kapal yang beroperasi untuk menjamin keamanan pasokan energi di dalam negeri.

"Kapal ini direncanakan bertolak dari galangan pada 29 Januari 2016 dan diperkirakan mulai beroperasi pada awal Maret 2016," tutur dia.


Menurut dia, dalam mentransportasikan minyak mentah yang juga terkait dengan upaya pencapaian target lifting minyak mentah nasional, Pertamina memerlukan kapal yang efisien dan efektif serta ramah lingkungan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, MT Sanggau hadir dengan desain berkonsep ECO-SHIP, dengan dilengkapi peralatan-peralatan yang ramah lingkungan seperti Ballast Water Treatment, Oil Discharge Monitoring, serta emisi gas buang mesin penggerak kapal yang sudah mengikuti persyaratan IMO Tier II.

Pada sistem propilsi, mesin penggerak kapal ini menggunakan teknologi electronic fuel injection dan dilengkapi variable timing pada sistem gas buang mesin. Penerapan teknologi ini termasuk baru untuk penggunaan di mesin kapal, selain juga penggunaan pre-shrouded vane (PSV) dan rudder bulb yang memungkinkan konsumsi bahan bakar kapal lebih efisien sekitar 5-7 persen.

“Penambahan kapal milik merupakan langkah terobosan Pertamina dalam meningkatkan efisiensi biaya transportasi minyak mentah dan produk sehingga produk-produk Pertamina dapat memiliki daya saing yang tinggi, di mana total biaya transportasi menjadi pertaruhan Pertamina dalam persaingan bisnis hilir migas,” tutup Mulyono.(Pew/Nrm)


Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya