Aksi Mesum di Alun-alun Hebohkan Malang

Bukan kali ini saja pasangan kekasih bermesraan di luar batas di alun-alun Kota Malang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 27 Jan 2016, 19:30 WIB
Aksi mesum di alun-alun hebohkan warga Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Foto sepasang muda-mudi bermesraan dan berciuman di kursi taman Alun–alun Tugu, Malang, Jawa Timur, menggegerkan netizen di Kota Malang Jawa Timur. Foto di-posting di sebuah laman grup Facebook itu jadi viral di kalangan pelaku media sosial di Malang.

Onok maneh (ada lagi) arek mesum di Taman Balai Kota Malang,” tulis pemilik akun Gulang Grahita Gumelar yang mengunggah foto tersebut, Rabu (27/1/2016).

Tuuuh.... kejadian lagii.. niatnya mempercantik kota, eh malah dibuat tempat asusila.... Ayo Satpol PP sering pantau alun – alun balai kota... biar gak bikin kotor aza pemandangannya...,” tulis akun lain bernama Nur yang turut membagikan foto tersebut.

Aksi tak pantas terjadi di siang hari. Alun–alun Tugu memang dibenahi oleh Pemkot Malang dengan ditambahi fasilitas kursi taman. Ironisnya, Alun–alun Tugu terletak persis di depan Gedung DPRD dan Balai Kota Malang yang merupakan Kantor Wali Kota Malang.


Bukan kali ini saja kelakuan sepasang kekasih berciuman terpotret di Alun–alun Tugu Malang. Pada Desember 2015 silam, foto aksi serupa dengan lokasi yang sama juga menggegerkan netizen di Malang.

Warga menilai fasilitas yang diberikan Pemerintah Kota Malang terhadap sejumlah taman kota justru dimanfaatkan untuk tindakan di luar batas. Seruan agar Satpol PP lebih ketat menjaga taman kota pun direspons oleh Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji.

“Kelakuan anak–anak muda itu sudah keterlaluan, ini tentu kami sayangkan karena mencoreng nama baik kota,” kata Sutiaji.

Ia berjanji bakal memerintahkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk menyiagakan seorang polisi taman untuk berjaga. Tujuannya, agar pengunjung taman tak melakukan tindakan gegabah dan menyalahgunakan fasilitas kota.

“Warga juga mengusulkan agar polisi taman disiagakan di berbagai taman kota. Agar ada sosok yang ditakuti dan mereka tak berbuat seenaknya di taman,” Sutiaji menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya