The Fed Pertahankan Suku Bunga Picu Wall Street Melemah

Tingkat suku bunga yang tetap menunjukan jika perekonomian AS belum menguat karena gejolak keuangan dan ekonomi baru-baru.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Jan 2016, 04:28 WIB
Sentimen bervariasi di awal pekan telah mendorong bursa saham Amerika Serikat menguat dengan indeks saham Dow Jones naik 14,57 poin.

Liputan6.com, New York - Keputusan Bank Sentral (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan tingkat suku bunga membuat pasar saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta).

Tingkat suku bunga yang tetap menunjukan jika perekonomian AS belum menguat karena gejolak keuangan dan ekonomi baru-baru ini. Hal ini membuat investor kembali khawatir sehingga membuat pasar turun.

Melansir laman Reuters, indeks saham utama bergerak lebih rendah, membalikkan keuntungan sebelumnya yang didorong lonjakan harga minyak mentah setelah Rusia mengaku sedang membahas kemungkinan kerjasama dengan OPEC dan AS terkait peningkatan permintaan minyak untuk jangka pendek.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 222,77 poin atau 1,38 persen ke posisi 15.944,46. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 20,66 poin atau 1,09 persen menjadi 1.882,97 dan indeks Nasdaq Composite turun 99,51 poin atau 2,18 persen ke posisi 4.468,17.

The Fed mempertahankan tingkat suku bunganya, seraya mengatakan ini dilakukan sambil terus memantau perkembangan ekonomi dan keuangan global, dengan tetap meyakini pertumbuhan ekonomi di Amerika.

"Kedengarannya seperti mereka terkesan dengan apa yang telah terjadi di pasar, yang telah cukup untuk mengubah rencana mereka. Hal ini yang membuat pasar akan turun," kata Stephen Massocca, Chief Investment Officer Wedbush Equity Management LLC di San Francisco.

Setengah dari 10 sektor utama pada indeks S&P turun, dipimpin sektor teknologi sebesar 1,9 persen.

Adapun perusahaan yang harus menanggung penurunan harga saham seperti Apple yang sahamnya susut 6,3 persen. Kemudian Boeing yang kehilangan 8,9 persen.

Selain itu, saham Textron yang meluncur 13 persen, sementara Tupperware sebesar 14,8 persen setelah pendapatan kedua perusahaan dilaporkan meleset dari perkiraan.

Di antara beberapa gainers, tercatat saham Biogen naik 5,5 persen setelah laba dan pendapatan mengalahkan ekspektasi.(Nrm/Zul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya