3 Ledakan Bunuh Diri Tewaskan 13 Warga Nigeria

Ledakan ketiga terjadi ketika warga mencoba menangkap perempuan lain yang terlihat membawa bahan peledak.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Jan 2016, 10:26 WIB
Ledakan 3 bom bunuh diri di Chibok, Nigeria. (AFP)

Liputan6.com, Kano - 3 Ledakan bertubi-tubi terjadi di kota timur laut Nigeria, Chibok. Lokasi yang juga menjadi tempat penculikan lebih dari 200 anak sekolah pada 2014 oleh Boko Haram.

"13 orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam tiga ledakan bom bunuh diri di Chibok pada Rabu 27 Januari 2016 waktu setempat," ujar penduduk seperti dikutip dari CNN, Kamis (28/1/2016).

"Dari 30 yang luka-luka, 21 lainnya dalam kondisi kritis," ungkap salah satu penduduk bernama Bitrus Aboki yang membantu militer melindungi kota dari Boko Haram.

Dua ledakan menargetkan pos pemeriksaan keamanan dan pasar. Ledakan lainnya berasal dari seorang pembom bunuh diri yang meledakkan diri saat sedang dikejar oleh warga.

"Sebagian besar korban berasal dari pasar, di mana 11 orang tewas," kata Dazzban Mutah Buba, seorang pekerja medis di Chibok.

"2 korban lainnya tewas ketika mereka tiba di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. 9 korban luka telah dirawat dan dipulangkan karena hanya mengelami cedera ringan, tetapi 21 lainnya dirawat di rumah sakit karena lukanya cukup parah," tutur Buba.

Aboki menambahkan, ledakan bom pertama yang menargetkan pos pemeriksaan militer di luar kota Kano dilakukan seorang anak muda. Saat itu ia meledakkan diri sekitar tengah hari, ketika tentara dan warga sipil mencari kendaraan dan penumpang yang tiba ke kota.

Lalu ledakan kedua, imbuh Aboki, dilakukan oleh bomber perempuan di tengah pasar yang penuh pedagang dan pelanggan.

"Ledakan ketiga terjadi ketika warga mencoba menangkap perempuan lain yang terlihat membawa bahan peledak," kata warga sipil lain, Daniel Hassan.

Chibok, sebuah komunitas pertanian didominasi umat Kristen di timur laut negara bagian Borno, menjadi perhatian dunia setelah penculikan 276 siswi dari sekolah asrama mereka pada bulan April 2014. 57 anak perempuan berhasil melarikan diri, namun 219 masih ditahan oleh Boko Haram, dan keberadaan mereka tidak diketahui hingga saat ini.

Penculikan menyebabkan kemarahan global dan memicu kampanye global #BringBackOurGirls.

Bom bunuh diri pada Rabu itu menandai serangan pertama di Chibok, Nigeria sejak November 2014, ketika Boko Haram merebut kota dalam serangan mematikan. Yang kemudian berhasil direbut kembali oleh tentara dan warga lokal.

Saat itu, kelompok teroris tersebut melakukan serangan mematikan di desa-desa dekat Chibok, penjarahan persediaan makanan dan ternak, dan pembakaran desa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya