5 Film Horor Korea Paling Mencekam

Beberapa film Korea ini memiliki jalan cerita yang dianggap paling mengerikan. Apa sajakah itu?

oleh Desika Pemita diperbarui 28 Jan 2016, 16:20 WIB
Beberapa film Korea ini memiliki jalan cerita yang dianggap paling mengerikan. Apa sajakah itu?

Liputan6.com, Jakarta - Horor adalah genre film yang berusaha untuk menimbulkan reaksi emosional negatif, dengan bermain dalam membangun ketakutan penonton. Cerita dalam film horor terinspirasi dari penulis literatur seperti Edgar Allan Poe, seperti The Pit and the Pendulum (1842).

Film horor telah ada selama lebih dari satu abad. Biasanya cerita dalam film horor mengambil tema mengerikan, berbalut dengan fantasi, hingga fiksi supranatural.

White: Melody of the Curse (2011)

Film horor kebanyakan berurusan dengan mimpi buruk, ketakutan, teror dari sesuatu yang tidak diketahui. Plot dalam genre horor sering melibatkan kekuatan jahat atau tokoh dalam dunia sehari-hari. 

Di film horor biasanya memasukkan unsur tak lazim termasuk hantu, makhluk luar angkasa, vampir, manusia serigala, setan, penyihir jahat, monster, zombie, kanibal, psikopat, dan pembunuh berantai.

Bahkan, beberapa adegan dalam film horor dibuat untuk membangkitkan rasa trauma penonton dengan penyiksaan atau kekerasan. Hal itu memang menjadi hal yang biasa ditampilkan di film horror.

Ini dia enam film horor Korea yang paling mengerikan dan mencekam yang dikumpulkan Liputan6.com. Apa sajakah itu?


Whispering Corridors (1998)

Whispering Corridors (1998)
Whispering Corridors diperankan oleh Kim Gyu Ri, Yun Ji Hye, Lee Mi Yeon. Film ini dianggap sebagai salah satu film paling mencekam yang pernah dibuat 1998 silam. Kisah Whispering Corridors dianggap sebagai kritik untuk sistem pendidikan di Korea Selatan.

Whispering Corridor atau Whispering Corridor 1 merupakan seri pertama dari seri-seri Whispering Corridor yang telah diproduksi sebanyak empat film. Whispering Corridor bercerita tentang pembunuhan-pembunuhan misterius yang terjadi di sekolah Jookran, sebuah sekolah menengah khusus perempuan yang sangat ketat dan disiplin dalam mendidik siswanya.

Whispering Corridors (1998)

 

Pembunuhan yang pertama memakan korban seorang wali kelas yang ditemukan gantung diri di gedung sekolah. Awalnya kematian wali kelas itu ingin disembunyikan oleh pihak manajemen sekolah, tapi karena beberapa siswa secara tak sengaja telah melihat mayat guru yang tergantung dengan tubuh bersimbah darah, kabar hantu gentayangan mencari mangsa merebak di sekolah.

Tak lama setelah kematian sang wali kelas, guru lain yang menggantikannya pun ikut tewas. Guru baru itu ditemukan tak bernyawa dengan tubuh bersimbah darah akibat tusakan. Akhirnya, keadaan soklah pun semakin mencekam. Eun Young, murid yang memiliki kekuatan indra keenam merasakan `hawa` kehadiran Jun Ji, temannya yang meninggal di sekolah akibat kecelakaan.

Whispering Corridors (1998)

Tak lama, giliran seorang murid yang sangat pendiam ditemukan tewas. Teror pun terus berlanjut di sekolah khusus perempuan itu dengan maraknya pembunuhan misterius. Whispering Corridor menampilkan adegan pembunuhan mengerikan yang akan menghantui penonton. Jika tak kuat dengan kekerasan lebih baik jangan menonton film Whispering Corridor.


A Tale of Two Sisters (2003)

A Tale of Two Sisters (2003)

The Tale of Two Sisters is the highest grossing Korean horror film to date, and has even landed an American remake. Based on a folktale, the film tells the disturbing story of a disfunctional family.

A Tale of Two Sisters dianggap sebagai film horor paling sukses yang dibuat 2003 silam. Film ini bahkan juga dibuat versi Hollywood dengan judul The Uninvited. , mengisahkan tentang sebuah cerita rakyat mengenai keluarga yang tak sempurna. Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, dua anak dan seorang ibu tiri dengan alur cerita yang tak terduga, memberikan teka-teki di dalam pikiran penonton dengan adegan mengejutkan.

A Tale of Two Sisters (2003)

Film ini dibuka dengan adegan dimana seorang remaja bernama Su Mi dirawat di rumah sakit jiwa dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya. Dokter berusaha mengulik pengalaman pasien yang dirawatnya.

Adegan berikutnya menampilan Su Mi bersama, ayah dan adik perempuannya yang bernama Su Yeon. Kemudian kedua bersaudara ini kembali ke rumah, disambut oleh ibu tiri mereka yang marah karena tak menyapanya.

A Tale of Two Sisters (2003)

Saat malam, Su Yeon tidur, mendapatkan mimpi buruk saat jari-jari sesosok makhluk halus membuka pintu kamarnya hingga menarik selimutnya. Su Yeon bangun, berlari ke kamar tidur sang kakak. Su Mi menyelidiki keanehan di rumah itu.

Beberapa hari kemudian, Su-Mi mengalami mimpi burung dimana dia melihat hantu dengan rambut hitam panjang menyusuri lorong kamarnya. Ketika dia bangun, dia menyadari adiknya juga mengalami hal yang sama. Su Mi menemukan beberapa foto keluarga yang menunjukkan ibu tirinya dulu merupakan suster yang kerja merawat ibu kandungnya yang sekarat.

Apa yang terjadi dengan kakak beradik itu? Apakah memang ada makhluk halus yang memang menghantui rumah itu?


Into The Mirror (2003)

Into The Mirror (2003)

Into The Mirror juga dianggap sebagai salah satu film horor Korea paling mencekam yang dibuat 2003 silam. Kesuksesan Into The Mirror membuat Hollywood mengadaptasi dengan film Mirror yang dibuat 2008.

Film yang bertema psikologis ini dibesut oleh sutradara Kim Seon Ho yang sebelumnya berprofesi sebagai arsitek. Latar belakangnya itu membuat Into the Mirror memiliki cerita dengan memanipulasi ruang dan dimensi optik hingga memiliki atmosfir unik.

Into The Mirror (2003)

Into The Mirror berkisah tentang Woo Young-min, seorang mantan detektif dari kesatuan polisi di Seoul terpukul dan bersalah karena sudah menyebabkan nyawa rekannya melayang saat indisen penyenderaan. Detektif itu kemudian memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanya itu dan menjadi petugas keamanan di Dreampia, sebuah departmen store milik pamannya.

Dreampia sendiri sebenarnya memiliki sejarah kelam, pernah mengalami kebakaran hebat yang menyebabkan beberapa karyawannya tewas terpanggang. Suatu hari, sebelum Dreampia resmi beroperasi kembali terjadilah sebuah peristiwa bunuh diri misterius yang melibatkan salah satu karyawannya.

Into The Mirror (2003)

Peristiwa mengerikan ini rupanya mengusik jiwa detektif Woo Young-min kembali keluar. Ia kemudian melakukan penyelidikan dan menemui sebuah keanehan. Peristiwa bunuh diri tersebut rupanya berhubungan dengan cermin-cermin yang ada dalam gedung tersebut. Rupanya ada sesuatu yang jahat bersembunyi di dalam setiap cermin itu, sesuatu yang tidak terlihat yang penuh dendam.


Three...Extremes (2004)

Three...Extremes (2004)

Three...Extremes (2004) merupakan kolaborasi dari sutradara handal di dunia hiburan Asia, Park Chan-wook, Fruit Chan, dan Takashi Miike. Mereka membuat mimpi buruk yang dirangkai menjadi sebuah gambar bejalan dengan sebuah cerita yang memiliki benang merah.

Film ini memiliki tiga cerita pendek, Dumpling (The Hong Kong Extreme), Box (The Japan Extreme0, dan Cut (Korean Extreme). Sebenarnya film ini lebih tepat disebut sebagai film horor Asia karena menggabungkan dari tiga negara besar yang di dunia perfilman Asia.

Three...Extremes (2004)

Cerita pertama adalah Box dari Takashi Miike yang terlihat artistik. Cerita ini cepat berubah menjadi sisi gelap yang sensual dan menunjukan pertunjukan yang ekstrem. Box berkisah tentang seorang novelis muda yang bermimpi dihantui dan dimakamkan di sebuah kotak kecil.

Kemudian, ia menemukan memang tengah dihantui di kehidupan nyata oleh saudari kembarnya. Film ini menyeramkan tapi menyedihkan di waktu yang sama, serta menakutkan.

Three...Extremes (2004)

Film kedua adalah Dumplings garapan Fruit Chan dari Hong Kong, paling terkenal di antara lainnya. Dumpling bercerita tentang seorang atris yang kaya mencoba melawan usia dengan mengunjungi seorang penyihir modern yang menjual mie pangsit paling mahal di kota.

Apa yang penyihir modern masak itu ternyata sangat mengerikan.
Film ketiga adalah Cut besutan Chan-Wook Park. Ceritanya mengenai seorang sutradara film yang disandera di lokasi syuting miliknya yang terbaru. Dia diikat ke dinding, sementara istrinya di tempelkan ke piano. Lalu, apa motif pelaku melakukan itu semua?


Bunshinsaba (2004)

Bunshinsaba (2004)

Papan ouija memang menjadi legenda di beberapa negara di dunia. Tak hanya di Amerika yang dikenal dengan nama ouija, di Korea Selatan memiliki bunshinsaba. Film yang mengangkat mengenai berkomunikasi dengan hantu lewat media itu. Bunshinsaba dibuat hasi tangan dingin sutradara horor terkenal asal Korea Selatan, Ahn Byeong-ki.

Film ini mengangkat kisah sekelompok anak sekolah yang penasaran mencoba bermain Bunshinsaba. Permainan yang awalnya menyenangkan, berubah menjadi kutukan mengerikan.
 
Film Bunshinsaba bercerita tentang seorang pelajar bernama Yoo Jin yang terus diganggu teman sekolahnya. Yoo Jin yang kesal berusaha membalas dengan meminta bantuan hantu lewat permainan Bunshinsaba. Yoo Jin dengan dua teman dekatnya akhirnya melakukan ritual itu.

Bunshinsaba (2004)

Yoo-Jin memperingatkan temannya untuk tidak membuka mata hingga pembacaan mantra selesai. Rupanya justru Yoo-jin yang penasaran membuka matanya. Dia terkejut dan ketakutan saat melihat sosok gadis pucat dengan rambut panjang terlihat oleh dirinya.

Kejadian aneh mulai terjadi saat Yoo Jin datang ke sekolah, menemukan mayat teman sekelas yang merupakan tukang bully. Seorang guru masuk ke kelas Yoo Jin, mulai melakkan absensi. Rupanya sang guru memanggil nama seorang siswa yang telah tiada, membuat murid lainnya ketakutan.

Bunshinsaba (2004)

Yoo Jin yang memberitahu jika murid yang dipanggil itu sudah meninggal. Rupanya kejadian mengerikan lainnya terus terjadi setelah tiga orang lainnya ditemukan meninggal dunia dengan cara yang sama. Siapakah yang membunuh murid itu? Apakah ada kaitannya dengan ritual yang dilakukan Yoo Jin?

(Des/Adt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya