Demi Tambal Celah Keamanan, Google Habiskan Dana US$ 6 Juta

Google mengumumkan bahwa pihaknya telah menghabiskan dana lebih dari US$ 6 juta sejak meluncurkan bug bounty program pada tahun 2010.

oleh M Hidayat diperbarui 30 Jan 2016, 12:59 WIB
Hacking, Keamanan, Retas. Ilustrasi: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Keamanan merupakan salah satu hal yang menjadi fokus utama perusahaan teknologi. Maka, tidak mengherankan, jika perusahaan teknologi sekelas Google mengumumkan bahwa pihaknya telah mengucurkan dana lebih dari US$ 6 juta sejak meluncurkan bug bounty program pada tahun 2010.

Sederhananya, melalui program ini, siapa pun yang menemukan bug di layanan atau produk Google, akan diganjar hadiah. Pada tahun lalu saja, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika ini mengucurkan lebih dari US$ 2 juta kepada lebih dari 300 peneliti keamanan yang menemukan lebih dari 750 bugs.


Program ini sangat baik bagi program keamanan internal Google yang sudah ada. Pasalnya, bug bounty program membantu memotivasi individu dan kelompok peretas (hacker) bukan hanya untuk menemukan kekurangan, tetapi juga untuk mengungkapnya dengan baik ketika mereka menemukannya, ketimbang menggunakan temuan mereka untuk kepentingan jahat atau menjualnya kepada pihak yang menginginkannya.

Sejak awal, bug bounty program mengalami perkembangan. Google telah menggelontorkan lebih banyak uang dan memperbaiki bugs setiap tahun sejak pertama kali meluncurkan program ini. Sebagai tanggapan, tim keamanan Google telah memperluas program ini untuk mencakup lebih banyak produk dan layanan, serta menawarkan hadiah yang lebih menggoda.

Untuk diketahui, bukan saja Google yang menawarkan bug bounty program, tetapi juga perusahaan teknologi lainnya seperti Facebook, dan Microsoft. Demikian dikutip dari Venture Beat, Sabtu (30/1/2016).

(Why/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya