Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menyatakan jumlah uang yang dicetaknya pada tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan uang yang dicetak pada 2015.
Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan jika pada 2015 pihaknya mencetak uang sekitar 9 miliar bilyet, maka pada tahun ini pihaknya hanya mencetak uang sebanyak 8,5 miliar bilyet.
"Tahun 2015 cukup tinggi. Kurang lebih 9 miliar bilyet. Tahun ini agak sedikit turun, 8,5 miliar bilyet," ujarnya di Karawang, Jawa Barat, Kamis (28/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, fokus utama Peruri pada tahun ini masih pada pencetakan uang yang dipesan oleh Bank Indonesia (BI). Pasalnya, menjaga ketersediaan uang sesuai dengan permintaan dari BI dinilai lebih penting guna menjaga stabilitas peredaran uang di dalam negeri.
"Kita harus juga siap tidak hanya kita menunggu karena dengan BI kita harus utamakan agar kita bisa menjaga stabilitas, dan kualitas yang baik," kata dia.
Sementara dari sisi kapasitas produksi, Prasetio mengatakan, saat ini pabrik Peruri memiliki kapasitas produksi sebesar 7,5 miliar bilyet. Namun utilisasi produksi belum sepenuhnya dipakai. Dengan kata lain kapasitas tersebut masih bisa ditambah sesuai dengan permintaan.
"Kapasitas normal 7,5 miliar bilyet, normalnya 2 shift. Kalau 3 shift bisa mencapai 10 miliar bilyet," tandasnya.