Liputan6.com, Jakarta: MotoGP Indonesia tampaknya bakal benar-benar digelar di sirkuit jalanan yang terdapat di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Meski wacana tersebut sempat gugur karena GBK merupakan tempat umum.
Baca Juga
- Waspada Liverpool, Vardy Siap Mengamuk Lagi!
- Presiden Jokowi Tolak Sentul Gelar MotoGP Indonesia
- Setor Rp 180 M, Nasib Rio Haryanto ke F1 Ditentukan Pekan Depan
Advertisement
Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto menjelaskan, besok, Jumat (29/1/2016) akan ada rapat setingkat menteri untuk membahas venue MotoGP Indonesia usai Sirkuit Internasional Sentul dibatalkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Besok pagi jam 10 akan berlangsung rapat tingkat menteri di Kantor PMK (Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) tentang masalah MotoGP. Rapat besok sangat penting karena menentukan lokasinya di mana (apakah di GBK, Palembang atau tempat lain)," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Kamis (28/1/2016).
Bila GBK disetujui menjadi sirkuit dadakan, maka Kemenpora harus segera memetakan tempat-tempat yang bakal menjadi lintasan balap MotoGP.
"Struktur road mapnya belum dibuat. Opsi baru ditentukan besok. Kita belum tahu tempat lain di mana, kita tidak berani mendeklarasikannya," ucapnya.
Gatot melanjutkan, jika GBK menjadi sirkuit untuk gelaran MotoGP, Ikatan Motor Indonesia (IMI) sudah memberi masukan kepada Kemenpora. IMI menilai GBK tidak layak dijadikan sirkuit jalanan.
"Perwakilan IMI mengatakan GBK itu tidak layak. Alasannya dari aspek keamanan. Gambaran dari IMI, itu agak sulit, karena panjang lintasan lurus di GBK mencapai 900 meter. Mereka menilai aspek keamanan berat. Tapi itu baru pandangan," katanya.