Liputan6.com, Jakarta Virus Zika mulai mengancam dunia. Pemerintah Brasil telah mengumumkan agar para ibu tidak hamil. Sebab, virus ini diduga menyebabkan mikrosefali (cacat pertumbuhan otak) pada bayi baru lahir. Saat ini virus telah menginfeksi ribuan orang di Benua Amerika.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Departemen Ilmu Obstetri, Ginekologi dan Reproduksi dari Hackensack University Medical Center, New Jersey, Dr. Manny Alvarez, mengatakan ada tiga hal penting yang Anda harus ketahui mengenai virus Zika. Berikut ulasannya, seperti dikutip Foxnews, Jumat (29/1/2016):
1. Zika dapat menyebabkan cacat bawaan pada anak
Terlepas dari apakah penyakit yang dibawa nyamuk ini sangat mirip dengan demam kuning, virus West Nile dan chikungunya, Zika memiliki risiko yang lebih besar karena virus ini berkaitan dengan kasus mikrosefali yang mengancam bayi-bayi di Brasil.
"Virus dapat mempengaruhi kehamilan. Secara teoritis, virus dapat menyebabkan keguguran atau mempengaruhi pertumbuhan otak dalam janin," katanya.
Dia mengatakan permasalahan mikrosefali bukan masalah sepele. Pasalnya, anak tersebut memerlukan perawatan dan pemantauan seumur hidup. "Belum ada pengobatan sehingga anak-anak ini akan menderita keterlambatan tumbuh kembang dan gangguan kognitif."
Di Brasil sendiri para pejabat melaporkan hampir 4.000 kasus mikrosefali terjadi sejak Oktober. Di Amerika Serikat diperkirakan ada dua sampai 12 bayi per 10.000 kelahiran hidup yang menderita mikrosefali.
2. Virus tak hanya menyerang wanita hamil
Virus Zika bukan hanya berbahaya bagi wanita hamil, tapi juga pada dewasa lainnya. Virus ini menyerang sistem saraf dewasa dan menyebabkan peradangan akar saraf di tulang belakang atau disebut juga Guillain-Barre (gangguan saraf yang menyebabkan kelemahan otot yang dimulai pada kaki yang kemudian menyebar ke lengan dan wajah).
Gangguan saraf tersebut dapat menyebabkan pasien merasa mati rasa, kesulitan berjalan, dan lumpuh. Dalam kasus yang parah, pasien mungkin memerlukan dukungan hidup.
"Kita semua perlu waspada dan melindungi diri dari nyamuk, bukan hanya ibu hamil. Kita harus mempertimbangkan peringatan perjalanan yang telah dikeluarkan WHO dan mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk," ujar Manny.
3. Zika menyebar dengan cepat ke arah Selatan
Di Kolombia, pejabat setempat memprediksi akan mengalami 600.000 kasus Zika. "Virus ini menyebar terlalu cepat, sehingga 22 negara telah masuk daftar travel warning.
Menurut Manny, jika seorang pasien terinfeksi virus Zika saat mengunjungi wilayah tertentu, dia bisa menjadi fokus untuk kontak virus. Selebihnya, dia mengimbau masyarakat dunia untuk proaktif karena sampai saat ini belum ada vaksin virus Zika.
"Segera hubungi dokter jika mengalami gejala. Bila Anda sedang hamil, upayakan untuk tidak pergi ke daerah yang masuk daftar travel warning," katanya.