Liputan6.com, Jakarta - Sejak siang tadi, rumah Jessica Kumala Wongso terkunci rapat. Kabar penggeledahan yang rencananya digelar kepolisian di rumah tersebut, juga belum tampak hingga sore.
Paulus Sukiyanto, Ketua RT 14 RW 02, Graha Sunter Permata, Blok J 1, Sunter Agung, Jakarta Utara mengatakan, pihaknya belum menerima laporan perihal penggeledahan dari kepolisian.
"Anggota Polda Metro Jaya belum memberikan konfirmasi lanjutan, terkait kedatangannya ke rumah Jessica. Belum ada kasih kabar lagi, jadi datang atau tidak," ujar Paulus, Kamis (28/1/2016) sore.
Paulus juga mengaku masih menunggu kepastian penggeledahan ini dari pihak Polda Metro Jaya. Ia turut menantikan perkembangan kasus kematian, yang melibatkan warga kompleksnya itu.
Baca Juga
Advertisement
"Saya juga berdebar nih, nunggu kabar Polda. Kalau ke sini kan ada apa? Kita sama berdoa agar kasus ini cepat selesai, yah. Saya yakin polisi bisa ungkap ini," ujar dia.
Dari pantauan Liputan6.com, sejak pagi hingga sore tadi tak ada anggota polisi yang mendatangi kediaman Jessica. Bahkan, tak ada tanda-tanda orang di rumah bercat krem itu.
Rumah yang berada di perempatan kompleks itu ramai didatangi sejumlah awak media. Namun, sejak Jessica pergi bersama ibu dan pengacaranya siang tadi, tak ada lagi tanda-tanda aktivitas di rumah itu.
Sebelum berangkat, pengacara Jessica, Wahyudi Wibowo Sukinto sempat menyampaikan kepada awak media, kalau kliennya pergi untuk mengikuti sesi wawancara dengan stasiun televisi.
Jessica Kumala Wongso, merupakan saksi kunci meninggalnya Mirna Wayan Salihin. Perempuan 27 tahun itu meninggal dunia, usai menyeruput kopi di Kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari lalu.
Hasil penyelidikan kepolisian, kopi yang diminum Mirna diduga mengandung racun sianida. Dua teman Mirna, Jessica Kumala Wongso dan Hanny ada di meja yang sama saat peristiwa terjadi.