Liputan6.com, Cirebon - Jenazah Ahmad Muhazan, seorang terduga teroris Thamrin Jakarta dimakamkan di kampung halaman di Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sang istri, bernama Putri tak menghadiri pemakaman suaminya itu. Putri lebih memilih tinggal di kontrakannya di daerah Klender, Jakarta Timur.
"Istrinya setahu keluarga lagi hamil," kata salah seorang kerabat Azan, Miftah Hariri usai menguburkan jenazah Azan, Kamis 28 Januari 2016.
Dia mengaku belum dapat memastikan bagaimana nasib Putri setelah ditinggalkan Azan. Sementara itu, ayah Azan, Saroni juga tengah terserang penyakit stroke yang sudah dideritanya selama 4 bulan.
Dalam proses pemakaman Azan, warga hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Baca Juga
Advertisement
Ratusan polisi bersenjata lengkap terus berjaga-jaga di sekitar rumah dan lokasi penguburan. Masyakat yang ingin menyaksikan, bergerombol dari jarak sekitar 20 meter karena dijaga ketat oleh polisi.
"Pemakaman berjalan lancar. Usai didoakan oleh kerabatnya, mereka kembali menuju rumah Azan menemui Saroni dan Maemunah (Ibu Adzan) serta anggota keluarga yang lain," ujar Miftah.
Tidak ada karangan bunga di atas pusara kuburan Azan. Keluarga hanya menandai makam dengan patok kayu bertuliskan namanya. Pada saat doa dibacakan, tampak hanya kerabatnya saja yang datang ke pemakaman.
Ratusan warga yang memadati sekitar lokasi penguburan hanya menyaksikan prosesi pemakaman yang singkat itu. "Alhamdulillah, semua berjalan lancar," tutur Miftah.
Hingga pemakaman selesai, pihak keluarga masih menutup diri, termasuk soal keberadaan sang istri yang dikabarkan tinggal di Jakarta itu.