Pemain Indonesia Digaji Kecil di Dua Turnamen Elite

Berapa bayaran pemain di Piala Jenderal Sudirman dan Piala Presiden?

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 30 Jan 2016, 00:53 WIB
Ponaryo Astaman absen di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman 2015 (Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman mengungkapkan bayaran para pemain yang pernah mengikuti turnamen, seperti Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.

Ponaryo menyebut bayaran para pemain sangat memprihatinkan. Bahkan, bisa dibilang bayaran yang diterima tidak sesuai dengan risiko cedera yang menghantui para pemain.

"Bayarannya ada yang bulanan, ada juga yang per pertandingan. Tentu ini tidak fair buat pemain. Misal, yang gugur di babak penyisihan hanya tiga kali main, dengan rata-rata per pertandingan itu mereka dibayar Rp 2-3 juta. Itu bisa dihitung berapa pemasukan yang mereka dapat," tutur Ponaryo di di sela-sela acara Fisik Football, Jumat (29/1/2016).

Akibat hal tersebut, APPI pun telah sepakat mengajak semua pemain di Indonesia untuk memboikot turnamen. Ponaryo menginginkan kompetisi yang reguler.

"Tentunya, masalah kecilnya gaji pemain bakal tercapai dengan adanya kompetisi. Karena pemain bisa mendapatkan kontrak yang panjang," jelas mantan pemain Persija Jakarta itu.

Ponaryo sendiri juga merasakan kecilnya gaji akibat tidak ada kompetisi. Hingga saat ini, dia hanya dikontrak Pusamania Borneo FC bila ada turnamen.

"Sampai sekarang saya masih pemain Borneo FC. Meskipun kontrak saya dengan klub tersebut hanya sampai Piala Jenderal Sudirman, tetapi saya tetap bagian dari klub tersebut," katanya, menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya