Liputan6.com, Nanjing - Kemampuan memiliki kendaraan bermotor ternyata tak menjamin seseorang bisa mengemudikannya dengan baik. Seperti terekam dalam kamera seseorang berikut ini.
Dalam tayangan yang dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (30/1/2016) ini, seorang pengemudi di kota Nanjing, provinsi Jiangsu, merekam perilaku pengemudi lain yang aksi nekatnya dapat mencelakan orang lain.
Merujuk kepada People’s Daily, pengemudi nekat itu memundurkan mobilnya di jalan ramai dengan kecepatan sekitar 60 kilometer per jam. Selagi melakukan aksi bahaya itu, pengemudinya sempat meliuk dan mendahului sejumlah kendaraan lain, atau bahkan berpindah jalur. Ngeri!
Baca Juga
Advertisement
Dalam tayangan mendebarkan tersebut, pengemudi dan penumpang yang merekam kejadian itu terdengar mengomentari si pengemudi yang berkendara mundur itu.
Setelah rekaman tersebut beredar di media sosial, netizen Tiongkok pun pun mulai ramai berkomentar. Mulai dari menganalisa tempat kejadian perkara, hingga khawatir akan menelan korban jiwa.
Sopir yang mengemudi itu kemudian dijuluki 'daochege’ yang artinya kerabat yang sedang mundur.
Sejauh ini, kepolisian setempat mengaku sudah tahu keberadaan video itu. Mereka mengatakan telah menemukan mobil tersebut, tapi belum berhasil menemukan pengemudinya.
Polisi akan mengambil tindakan sesuai peraturan yang ada.
Namun demikian, bukan hanya pengemudi mundur itu yang mendapat masalah. Orang yang merekam kejadian itu juga, karena melakukannya sambil mengemudi.
Polisi mengatakan, menurut peraturan, perilaku demikian dapat mengganggu keamanan berkendara dan ia dikenakan denda 50 yuan atau sekitar Rp 10 ribu, ditambah dengan pengurangan 2 poin pada SIM nya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 200.000 orang meninggal dunia di Tiongkok setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas.
"Masih banyak yang harus dilakukan untuk mempercepat adopsi tata cara keselamatan berkendara," jelas Bernhard Schwartlander dari perwakilan WHO.
Seperti apa kejadian nekat yang mendebarkan itu? Simak di sini, tapi jangan ditiru: