Liputan6.com, Jakarta - Staf ahli DPR, Dita Aditia Ismawati (27), melaporkan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan.
"Penganiayaan dilakukan Masinton pada Kamis (21/1/2016) malam," kata anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Wibi Andrino di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Wibi menjelaskan, kejadian berawal saat Masinton menjemput Dita di Cafe Camden Cikini Jakarta Pusat. Kemudian anggota Komisi III DPR itu mengajak korban berkeliling hingga terjadi perdebatan di dalam mobil.
"Akhirnya terjadi pemukulan di daerah Cawang, Jakarta Timur," ujar Wibi.
Wibi menduga pemukulan itu akibat dari Dita yang merupakan Sekretaris Biro Perempuan dan Anak DPW Partai Nasdem DKI itu dituduh telah membocorkan rahasia Masinton kepada partai lain.
"Korban Dita yang juga tenaga ahli Masinton dituduh membocorkan rahasia Masinton kepada Partai NasDem," ungkap Wibi.
Baca Juga
Advertisement
Ada Motif Politis
Ketika dikofirmasi, Masinton membantah melakukan pemukulan pada staf ahlinya. Dirinya justru menduga ada motif politis di belakang pelaporan itu.
"Aku dituduh mukul dia, ini jelas pembunuhan karakter. Karena kejadianya itu tanggal 21 Januari 2016, sudah mau sepuluh hari, terus tiba-tiba melakukan pelaporan ke polisi. Ya aneh," ujar Masinton, Sabtu (30/1/2016)
Masinton menjelaskan, waktu itu Kamis, 21 Januari 2016 sekitar jam 11.00 WIB. Dirinya bersama sopir dan staf ahli yang lain, baru pulang dari sebuah acara. Tak berapa lama kemudian, staf ahlinya ditelepon Dita yang minta dijemput di Cikini karena lagi mabuk berat.
"Karena sudah malam saya antar aja. Supirku yang ke dalam. Dita jalan sempoyongan sambil dipapah. Terus dia duduk depan. Sopirku duduk di sampingku. Kemudian kami jemput mobil Dita di kantor Nasdem. Mobil Dita lalu dibawa oleh sopirku," ujar Masinton. Mobil Masinton disetir staf ahlinya yang lain itu.
Selama di mobil, Masinton mengatakan, Dita bertingkah histeris, namun karena mengetahui Dita dalam pengaruh alkohol, dirinya diam saja.
Tak berapa lama kemudian, lanjut dia, Dita bertingkah dengan menarik stir mobil ke kiri hingga oleng. Sopir refleks mengerem mendadak, lalu tangannya ditepis dan terpental kena wajah Dita.
"Namanya mabok gua diem aja lah. Habis itu dia turun teriak-teriak. Di MTH Square, dia turun. Tadinya ditawari berobat dan Dita jawab gak papa dan gak ada darah apa-apa," papar Masinton.
Jadi, lanjut Masinton, lewat kejadian ini, ada kesan sengaja ingin merusak nama baik dirinya. "Ya, kita lihat saja," tandas Masinton.