Liputan6.com, Jakarta - Setelah lebih dari 3 pekan, misteri pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang tewas usai minum kopi di Kedai Olivier, Grand Indonesia, akhirnya terungkap. Jessica, sahabat Mirna yang memesan kopi tersebut, ditangkap setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya, pada 6 januari 2016, hari keenam di tahun yang baru itu jadi awal mula drama pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Misteri memang menyelimuti kematian Mirna.
Berawal dari janji 3 sahabat yakni Mirna, Hani, dan Jessica, bertemu di kedai kopi Grand Indonesia, Rabu petang.
Sang inisiator pertemuan, Jessica, datang pertama dan memesan tempat di Kafe Olivier. Sahabat Mirna saat kuliah di Australia itu memesan 3 minuman untuk dirinya, Hani dan Mirna, serta langsung membayar tagihan.
Di situ terlihat kejanggalan. 3 Kantong besar berisi sabun yang dibeli Jessica sebelumnya, seharusnya bisa diletakkan di sofa. Namun, justru ditaruh di atas meja. Diduga, itu dilakukan untuk menutupi sesuatu dari sorotan kamera CCTV.
Baca Juga
Advertisement
Mirna dan Hani pun tiba. Kopi Vietnam yang dipesankan Jessica diminum oleh Mirna, namun ia mengomentari rasanya yang tidak enak. Tak lama, Mirna langsung kejang-kejang.
Mirna dilarikan ke sebuah klinik, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng. Namun, takdir berkata lain. Wanita yang baru sebulan menikah itu menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit.
Dari hasil uji laboratorium forensik, polisi memastikan mirna tewas dibunuh menggunakan 3 hingga 5 gram racun sianida. Jumlah yang cukup untuk membunuh 4 orang sekaligus dalam waktu 20 menit.
Penyelidikan Kopi Maut
Drama penyidikan pun dimulai. Kerja keras polisi dibutuhkan. Sejumlah saksi diperiksa, mulai 2 sahabat Mirna di lokasi kejadian yakni Hanny dan Jessica, juga suami Mirna hingga karyawan kedai kopi.
Beragam kesaksian yang muncul tak serta merta mengarah ke pelaku pembunuh Mirna. Sedangkan kamera pengawas atau CCTV di Kafe Olivier juga tidak bisa menangkap dengan jelas apa yang terjadi mulai dari kopi disajikan, hingga diminum oleh Mirna.
Beragam spekulasi bermunculan setelahnya. Semua mengarah kepada siapa pelaku pembunuh Mirna dan satu nama terus disebut-sebut sebagai sang terduga.
Jessica yang merasa terus dipojokkan, akhirnya mengadu ke Komnas HAM. Ia mengaku sangat tertekan karena merasa diintimidasi oknum penyidik, serta opini publik yang seolah menempatkannya sebagai tersangka.
Sabtu 30 Januari 2016, misteri kopi maut yang membuat nyawa terenggut akhirnya diungkap. Jessica ditangkap setelah sebelumnya dicekal dan dijadikan tersangka.
Tapi misteri belum lah usai. Apa sebenarnya motif sang sahabat? Dan bagaimana reaksi masyarakat terkait kasus pembunuhan Mirna?
Saksikan rangkuman Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (31/1/2016), di bawah ini.