Liputan6.com, Malang - Salah satu destinasi wisata alam di Jawa Timur, Gunung Bromo saat ini masih berstatus siaga. Sejak erupsi 3 bulan yang lalu, kini pesona Bromo menjadi wisata erupsi yang masih aman radius 2,5 Km dan tetap diminati wisatawan dalam maupun luar negeri.
Untuk memastikan keamanan tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel (Inf) Washington Simanjuntak beserta puluhan wartawan yang tergabung dalam Kelompok Kerja Wartawan Kodam V/Brawijaya mengunjungi tempat wisata yang menjadi kebanggaan Suku Tengger itu.
Dari pantauan Liputan6.com di lokasi, salah satu tempat yang bernama Seruni Point menjadi alternatif utama untuk melihat keindahan siklus lima tahunan ini. Selain view yang indah jika dilihat dari sudut pandang seruni point, masyarakat sekitarnya juga bersikap ramah.
Baca Juga
Advertisement
"Jika ingin melihat keindahan erupsi Gunung Bromo, yang pas memang dilihat dari sudut pandang seruni point. Karena dari sini sangat aman dan nyaman, dan jaraknya dengan pusat erupsi lebih dari 2,5 Km," kata Ketua Forum Ekowisata, Probolinggo, Supoyo di Probolinggo, Sabtu 30 Janari 2016.
Sementara itu, Kapendam Kolonel (Inf) Washington Simanjuntak menegaskan bahwa para wisatawan tidak perlu takut datang ke Bromo. Karena gunung tersebut dianggap dalam kondisi aman.
"Jangan takut datang ke Bromo, di sini aman. Kalau enggak aman kan enggak mungkin saya datang ke sini," tegas Washington.
Ketua Pos Vulkanologi Bromo, Achmad Shubahan menyampaikan, bahwa erupsi Gunung Bromo saat ini masih berlanjut dan statusnya masih siaga dengan radius 2,5 Km dari pusat erupsi. Di luar jarak itu, wisatawan masih aman untuk mengunjungi Bromo.
Dan untuk arah debu vulkanik, sebagian besar mengarah ke Timur Laut dan turun ke wilayah Kecamatan Sukapura dan Sumber, Probolinggo, Jawa Timur.
"Erupsi Bromo saat ini memasuki bulan ke 3 dan statusnya masih fluktuatif karena aktivitasnya masih naik turun," jelas Achmad.
Sugianto salah satu joki kuda di Seruni Point juga mengaku sangat merasakan keberkahan dari siklus lima tahunan ini. Bahkan penghasilan per hari dari banyaknya pengunjung wisata bisa mencapai 300-500 ribu.
"Kalau penghasilan tidak pasti mas. Namun, dengan adanya erupsi ini, di Seruni point parkir I maupun parkir II pengunjung makin ramai," kata Pria yang akrab disapa Yanto.
Bahkan ratusan wisatawan terlihat berkumpul di Seruni Point atau penanjakan dua. Wisatawan asing juga sangat menikmati pemandangan hingga mengabadikan dengan berselfie.
Nia, salah satu wisatawan asal Jawa tengah mengaku merasakan keindahan seksi dari kepulan asap tebal. "Kepulan asap ini bukan ancaman bagi kami. Bahkan dengan datang ke sini (Gunung Bromo-red) saya merasa senang dan selalu ingin mengabadikan setiap momen per jam bahkan per menit," ujar Nia.
Bukan hanya Nia, Iwan dan Vera, pasangan kekasih yang sengaja datang ke Bromo juga merasa nyaman. Bahkan dua sejoli ini sangat antusias berfoto sambil bergaya memberikan bunga pada kekasihnya dengan latar belakang erupsi Gunung Bromo.
"Ini momen yang belum tentu saya dapat lain waktu, untuk itu saya sengaja mengabadikan dengan kekasih saya," ungkap Iwan.
Tak mau kalah dengan rasa takjub wisatawan dalam negeri, rombongan wisatawan Malaysia, Syaifuddin yang datang bersama isteri dan sembilan anggota keluarganya mengaku takjub menyaksikan erupsi Bromo yang terjadi dengan siklus lima tahunan ini.
"Menarik sekali, erupsi gunung seperti ini kita tidak bisa menyaksikan langsung," ucap Syaifuddin.