Liputan6.com, Jakarta - Mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menyatakan proyek senilai US$ 5,5 miliar tersebut akan menyerap 39 ribu tenaga kerja saat proses pembangunan sekitar tiga tahun.
"Dalam perhitungan kami, walau pun kereta cepat teknologi tinggi, untuk prasarana sarana contoh pondasi kita butuh tenaga kerja konvensional. Perhitungan kami 3 tahun membutuhkan 39 ribu tenaga kerja diharapkan dari lokal," Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan saat berada di SCTV Tower, Jakarta, Minggu (31/1/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan kereta cepat sendiri diharapkan menjadi alternatif transportasi selain jalur tol dan kereta reguler. Terlebih jalur tersebut diperkirakan semakin padat.
"Kereta cepat program untuk menatap kebutuhan sampai 50 tahun depan, meski ada jalan tol dan kereta api. Tol sudah padat. Kalau 2-3 tahun akan lebih padat apalagi 50 tahun ke depan," tambahnya.
Kereta cepat Jakarta-Bandung akan melewati 4 stasiun, di antaranya Halim, Karawang, Walini dan Tegal Luar.
Pihaknya menuturkan, kereta ini nantinya diperkirakan mengangkut penumpang setidaknya 28 ribu penumpang per hari. Penumpang tersebut diramal terus tumbuh sebanyak 2 persen per tahun.
Dengan jumlah tersebut, pihaknya meyakini modalnya akan kembali setelah 50 tahun dengan perhitungan harga tiket sekitar Rp 200 ribu.
"Tiga tahun ke depan, 28 ribu penumpang dengan average Rp 200 ribu saat ini. US$ 15 sampai US$ 18 tengah-tengahnya US$ 16," ujar dia. (Amd/Ahm)